Bisnis.com, JAKARTA- Airbus segera meluncurkan dua satelit Pléiades Neo mutakhir miliknya untuk mengorbit akhir tahun ini. Satelit itu ditawarkan kepada Indonesia, baik kepada kementerian/lembaga atau swasta, dan berguna untuk aktivitas militer hingga pembangunan IKN Nusantara.
Head of Sales Asia Pacific Airbus Defence and Space (Intelligence) Hugues Pavie mengatakan dua satelit Pléiades Neo terakhir milik perusahaan itu telah lolos uji coba tahap akhir dan siap mengorbit akhir 2022.
Satelit dapat menangkap visual dengan akurasi tinggi yakni hingga resolusi 30 sentimer (cm), dan bisa digunakan untuk keperluan militer.
"Salah satu fungsi Pléiades Neo yang paling jelas adalah untuk keperluan pertahanan dan intelijen. Informasi yang berasal dari gambar akurat dan dikirim dengan waktu yang singkat, bisa untuk keperluan intelijen geospasial, pemantauan intelijen strategis, pemetaan target militer, perencanaan misi, dan penanggulangan bencana," jelas Hugues di sela kegiatan Indo Defence Expo & Forum 2022, JIExpo Kemayoran, Kamis (3/11/2022).
Selain memantau aktivitas militer dan intelijen, satelit bisa digunakan untuk keperluan maritim mulai dari studi garis pantai, hingga monitoring lalu lintas perdagangan dan keamanan di laut.
Kemudian, satelit Pléiades Neo yang menangkap visual dengan luas cakupan wilayah hingga 2 juta kilometer (km2) wilayah bumi itu bisa digunakan untuk memantau aktivitas pertanian, kehutanan, infrastruktur, dan aktivitas di sektor energi seperti minyak dan gas (migas), pembangkit tenaga listrik, dan eksplorasi di wilayah daratan maupun lepas pantai.
Baca Juga
"Bisa dimanfaatkan untuk menantau aktivitas pertambangan untuk memperkirakan sumber dayang diekstraksi dari aktivitas tersebut. Dengan kemampuan sedemikian rupa, sudah begitu banyak minat yang diungkapkan oleh berbagai pihak di seluruh dunia terhadap satelit ini," lanjut Hugues.
Hugues juga menyinggung bahwa satelit Pléiades Neo bisa dimanfaatkan untuk keperluan tata kota maupun aktvitas pengembangan jaringan transportasi. Sejalan dengan itu, menurutnya bisa Pléiades Neo bisa digunakan untuk memantau progres pembangunan IKN.
"Satelit bisa digunakan untuk bisa mendukung perencanaan rute perjalanan dan jaringa transportasi baru. Kami tahu Indonesia tengah merencanakan pembangunan Ibu Kota baru, teknologi ini bisa membantu pemantauan progres pembangunan secara reguler dan akurat," jelasnya.
Berdasarkan spesifikasinya, satelit tersebut mampu untuk mengambil gambar dari titik mana pun di seluruh dunia, beberapa kali per hari, dan dengan resolusi hingga 30 sentimeter (cm).
Produk gambar yang ditangkap oleh satelit hingga resolusi 30 cm itu masih bisa ditingkatkan lagi kualitas gambarnya menjadi 15 cm berkat machine learning.
Terkait dengan kecepatan pengambilan gambar, kini satelit Pléiades Neo mutakhir itu sudah bisa mengirim gambar dengan kecepatan sekitar 2 jam. Sementara itu pada teknologi sebelumnya, pengiriman gambar bisa memakan waktu sekitar 2-3 hari.
"Airbus melihat bahwa adanya ketertarikan dari layanan data dari konstelasi satelit dan kami memiliki kepercayaan bahwa Pléiades Neo menjadi solusi yang bisa ditawarkan untuk keperluan Indonesia," pungkasnya.