Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Oktober 2022 mencapai 5,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih rendah dibandingkan September 2022 sebesar 5,95 persen yoy.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto salah satu penyebab turunnya laju inflasi pada Oktober 2022 akibat melemahnya inflasi pada komponen harga yang bergejolak atau volatile food.
"Terjadi pelemahan tekanan inflasi untuk volatile food, ini yang meredam inflasi tahunan," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).
Dia menuturkan penurunan inflasi tahunan pada Oktober 2022 ini dibanding September 2022 disebabkan oleh beberapa komoditas, khususnya pangan. Salah satu contohnya cabai merah yang inflasi tercatat 57,60 persen dengan andil 0,17 persen pada Oktober 2022 atau melemah dibandingkan September 2022 yang tercatat 148,66 persen.
Lebih lanjut, Setianto mengatakan telur ayam ras masih inflasi 26,41 persen dengan andil 0,16 persen. Harga telur ayam ras juga turun dibanding September 22.
"Harga Beras inflasi 3,83 persen andilnya 0,12 persen, dibanding September 2022 mengalami peningkatan," jelasnya.
Dia menuturkan harga cabai rawit masih inflasi 48,50 persen dengan andil 0,07 persen. Bawang merah masih inflasi, walau tekanannya melemah, dengan inflasi 20,24 persen andilnya 0,07 persen.
"Daging ayam ras inflasinya 1,84 persen dengan andil 0,02 persen, ini juga melemah dibanding inflasi September 2022," ucapnya.