Bisnis.com, JAKARTA – Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan bank sentral bakal terus menaikkan suku bunga acuan agar inflasi kembali ke target 2 persen dalam jangka menengah.
Oleh karena ini, Lagarde mengatakan ECB belum mencapai puncak dari siklus kenaikan suku bunganya. ECB pekan lalu menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin ke level 1,5 persen.
“Tujuannya jelas, dan kami belum mencapainya (puncak suku bunga acuan),” kata Lagarde seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/11/2022).
Komentar ini dilontarkan setelah inflasi di zona euro mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level 10,7 persen pada Oktober, melampaui perkiraan analis bahkan ketika pertumbuhan ekonomi melemah dan banyak yang memprediksi Eropa jatuh ke dalam resesi selama musim dingin karena Rusia memangkas pengiriman energi.
Lagarde mengakui bahwa kemungkinan resesi di Eropa terus meningkat, namun memperingatkan bahaya yang akan dihadapi 19 negara anggota Uni Eropa jika bank sentral tidak berupaya menjinakkan inflasi.
"Inflasi masih terlalu tinggi di seluruh zona euro. Semakin lama inflasi tetap pada level tinggi ini, semakin besar risiko penyebarannya ke seluruh perekonomian. Kemudian konsumen dan bisnis juga akan mulai memperkirakan kenaikan inflasi di masa depan, dan ini berbahaya,” jelas Lagarde.
Baca Juga
Saat kenaikan suku bunga meningkatkan suku tagihan KPR dan merugikan debitur korporasi, Lagarde mengatakan ECB berada dalam posisi yang lebih kuat dari saat krisis 2008.
“Meski begitu, kepuasan diri tidak boleh dibiarkan,” katanya.
Oleh karena itu, Lagarde meningatkan agar pemerintah harus berhati-hati untuk memastikan setiap bantuan fiskal bersifat sementara dan ditargetkan pada mereka yang paling membutuhkannya.