Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Eropa Menggila, ECB Tegaskan Bakal Terus Kerek Suku Bunga

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan ECB belum sampai pada puncak siklus kenaikan suku bunganya.
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde mengatakan bank sentral bakal terus menaikkan suku bunga acuan agar inflasi kembali ke target 2 persen dalam jangka menengah.

Oleh karena ini, Lagarde mengatakan ECB belum mencapai puncak dari siklus kenaikan suku bunganya. ECB pekan lalu menaikkan suku bunga acuan  75 basis poin ke level 1,5 persen.

“Tujuannya jelas, dan kami belum mencapainya (puncak suku bunga acuan),” kata Lagarde seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/11/2022).

Komentar ini dilontarkan setelah inflasi di zona euro mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level 10,7 persen pada Oktober, melampaui perkiraan analis bahkan ketika pertumbuhan ekonomi melemah dan banyak yang memprediksi Eropa jatuh ke dalam resesi selama musim dingin karena Rusia memangkas pengiriman energi.

Lagarde mengakui bahwa kemungkinan resesi di Eropa terus meningkat, namun memperingatkan bahaya yang akan dihadapi 19 negara anggota Uni Eropa jika bank sentral tidak berupaya menjinakkan inflasi.

"Inflasi masih terlalu tinggi di seluruh zona euro. Semakin lama inflasi tetap pada level tinggi ini, semakin besar risiko penyebarannya ke seluruh perekonomian. Kemudian konsumen dan bisnis juga akan mulai memperkirakan kenaikan inflasi di masa depan, dan ini berbahaya,” jelas Lagarde.

Saat kenaikan suku bunga meningkatkan suku tagihan KPR dan merugikan debitur korporasi, Lagarde mengatakan ECB berada dalam posisi yang lebih kuat dari saat krisis 2008.

“Meski begitu, kepuasan diri tidak boleh dibiarkan,” katanya.

Oleh karena itu, Lagarde meningatkan agar pemerintah harus berhati-hati untuk memastikan setiap bantuan fiskal bersifat sementara dan ditargetkan pada mereka yang paling membutuhkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper