Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Proyeksi Porsi Ekspor Batu Bara Naik Jadi 40 Persen di 2022

Realisasi penjualan batu bara PTBA sampai dengan kuartal III/2022 mencapai 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan. 
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memproyeksikan porsi ekspor batu bara hingga akhir tahun dapat mencapai 40 persen dari total penjualan batu bara perseroan.

Realisasi penjualan batu bara PTBA sampai dengan kuartal III/2022 mencapai 23,5 juta ton, tumbuh 12 persen secara tahunan. 

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyampaikan, porsi penjualan ekspor PTBA terus meningkat dari 33 persen pada kuartal I/2022, 38 persen di kuartal II/2022, dan mencapai 44 persen pada kuartal III/2022. Peningkatan porsi ekspor pada kuartal II dan III tersebut menyebabkan porsi ekspor sampai dengan kuartal III/2022 tercatat sebesar 38 persen dari seluruh penjualan.

“Ekspor sampai dengan akhir tahun ada kenaikan mungkin nanti sekitar 40 persen karena di dalam pelaksanaannya meskipun harga batu bara untuk ekspor ini meningkat, kami tetap harus memperhatikan kondisi-kondisi di dalam negeri,” kata Arsal dalam konferensi pers, Kamis (27/10/2022). 

Adapun, total produksi batu bara PTBA hingga kuartal III/2022 mencapai 27,7 juta ton, meningkat 21 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang sebesar 22,9 juta ton.

Sementara itu, realisasi domestic market obligation (DMO) hingga kuartal III/2022 tercatat sebesar 14,4 juta ton atau 159 persen dari target tahunan.

Kinerja operasional itu turut mengerek kinerja keuangan perseroan. PTBA membukukan laba bersih Rp10 triliun pada kuartal ketiga 2022, naik 110 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) di posisi Rp4,8 triliun.

Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp31,1 triliun, meningkat 60 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Total aset perusahaan per 30 September 2022 sebesar Rp41,2 triliun, meningkat 28 persen dibanding kuartal III/2021 yang sebesar Rp32,2 triliun.

Arsal menuturkan, kinerja positif itu didorong oleh pemulihan ekonomi global dan nasional. Selain itu, kenaikan harga batu bara yang signifikan belakangan juga ikut mengerek pendapatan perusahaan tambang batu bara pelat merah tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harga Batu Bara Acuan (HBA) meningkat sekitar 101 persen persen dari US$158,50 per ton pada Januari 2022 menjadi US$319,22 per ton pada September 2022.

“Pencapaian gemilang ini juga didukung kinerja operasional perseroan yang solid di sepanjang kuartal III/2022. Mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, perseroan menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal,” kata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper