Bisnis.com, JAKARTA — Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pertamina EP Regional 4 Zona 11 menemukan cadangan gas di selatan wilayah kerja Onshore Cepu, Jawa Timur. Penemuan itu diidentifikasi setelah Pertamina EP melakukan pengembangan pengeboran sumur ekplorasi Kolibri (KOL)-001.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohammad Kemal mengatakan, pengeboran sumur eksplorasi ini memiliki objektif utama di Batugamping Formasi Kujung. Dia menuturkan, lembaganya bersama dengan Pertamina EP masih melakukan evaluasi untuk mengetahui nilai kandungan gas dari lokasi tersebut.
“Tim masih bekerja untuk memantau volume aliran gas dan pembersihan lokasi pemboran, temuan cadangan ini merupakan kolaborasi semua pihak untuk terus berkomitmen melakukan eksplorasi untuk meningkatkan produksi migas nasional," kata Kemal melalui siaran pers dikutip Senin (24/10/2022).
Tajak Sumur Eksplorasi Kolibri (KOL)-001 dimulai sejak 3 Juli 2022 dan mencapai kedalaman 2592 FTMD pada 2 Oktober 2022, hingga menemukan indikasi hidrokarbon gas. Sejak Sabtu (22/10/2022), para pekerja divisi operasi Pertamina EP di bawah pengawasan SKK Migas masih melakukan pemantauan keseimbangan gas yang keluar dari sumur eksplorasi.
Sementara itu, hasil positif dari validasi sumber daya minyak dan gas juga terjadi di wilayah kerja PHE ONWJ yang merupakan Regional 2 Bekasi Jawa Barat. Berdasarkan hasil validasi Sumur GQX-1, sumber daya secara kluster GQ-GQS-GQX mencapai 106,8 juta barrel oil equivalent (BOE).
Temuan antara 100 – 500 juta masuk dalam kategori penemuan very large atau big fish, setara dengan kurang lebih temuan sumur eksplorasi Hidayah oleh Petronas yang sekarang sudah memasuki rencana pengembangan (POD).
Baca Juga
Sebelumnya, SKK Migas melaporkan produksi siap jual atau lifting migas per 30 September 2022 masih di bawah target APBN 2022. Realisasi lifting migas hingga akhir September 2022 berada di angka 1.562 juta barel setara minyak per hari (boepd) atau 89,8 persen dari target APBN tahun ini.
Perinciannya, lifting minyak berada di kisaran 610.100 barel minyak per hari (bopd) dan salur gas menyentuh di angka 5.353 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Sementara itu, produksi minyak stabil di angka 613.000 bopd.
“Produksi minyak sampai September 2022, 613.000 bopd dengan lifting 610.100 bopd tentu saja kita akan lifting di waktu waktu berikutnya yang akan datang, sementara salur gas sudah 92,3 persen sebanyak 5.353 MMscfd,” kata Dwi.
Di sisi lain, SKK Migas melaporkan capaian cost recovery kegiatan hulu migas pada triwulan ketiga tahun ini berada di angka US$4,93 miliar atau baru 57 persen dari target yang ditetapkan di angka US$8,65 miliar.
Hanya saja, Dwi menggarisbawahi, torehan investasi pada sektor hulu migas masih relatif seret kendati harga minyak mentah dunia tertahan tinggi hingga triwulan ketiga tahun ini. Adapun, torehan investasi baru menyentuh di angka US$7,7 miliar atau 60 persen dari target yang ditetapkan US$13,2 miliar.