“Kami lagi upayakan tambahan pesawat karena kami ingin mendapatkan harga sewa dan konfigurasi terbaik. Nggak mau terlalu buru-buru juga,” jelasnya.
Pelita Air hanya akan mengoperasikan satu tipe pesawat yakni A320 supaya bisa beroperasi secara efisien dibandingkan dengan rekan maskapai pelat merah sebelumnya yang memiliki berbagai tipe jenis pesawat tetapi justru menimbulkan kerugian operasi.
Dia menegaskan tidak akan membuka rute internasional kecuali untuk pasar haji dan umrah dan hanya akan fokus kepada rute domestik. Setelah membuka rute ke Bali dan Yogyakarta, Pelita juga akan membuka rute ke kota besar lainnya, yakni Surabaya, Balikpapan, Pekan baru, dan lainnya.
Perseroan juga tengah menyiapkan diri sebagai maskapai yang bisa melayani penerbangan umrah dan haji pada tahun depan dengan mempertimbangkan ceruk pasar yang potensial. Pasar jemaah umrah dan haji memang besar dan menjadi salah satu yang dilirik oleh maskapai.
Sejumlah faktor yang mendorong Pelita untuk melayani penerbangan ini karena pergerakan rute internasional yang meningkat seiring dengan dibukanya pembatasan perjalanan di sejumlah negara serta jumlah penduduk muslim di Indonesia yang merupakan terbanyak di dunia.
Dia melihat selalu adanya antrean masyarakat baik yang naik haji dan umrah sebagai salah satu yang potensial digarap.
Baca Juga
“Berapapun kapasitas yang disediakan untuk umrah pasti kurang. Itu segmen yang akan kami garap tahun depan,” ujarnya.