Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran G20 Tembus Rp674 Miliar, Berapa Manfaatnya untuk Perekonomian?

Kemenkeu menyiapkan anggaran Rp674 miliar untuk persiapan dan pelaksanaan rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara pembukaan 3rd FMCBG Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022)/Antara
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara pembukaan 3rd FMCBG Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp674 miliar untuk persiapan dan pelaksanaan rangkaian pertemuan G20 Bali. Dari pengeluaran itu, diyakini bahwa dampak terhadap produk domestik bruto atau PDB mencapai lebih dari 10 kali lipat.

Berdasarkan informasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan, total anggaran persiapan Presidensi G20 Indonesia yang sudah terealisasi pada 2021 mencapai Rp8,11 miliar. Anggaran itu tersebar di Kementerian Keuangan , Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Perdagangan.

Pada 2022, pemerintah mematok pagu anggaran Rp666,69 miliar bagi 10 kementerian/lembaga untuk pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia. Satu bulan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, anggaran yang sudah terealisasi mencapai 81,63 persen.

"Realisasi [anggaran G20] per 12 Oktober 2022 Rp544,23 miliar, 81,63 persen [dari pagu]," tercantum dalam unggahan media sosial Ditjen Anggaran, dikutip pada Kamis (20/10/2022).

Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan bahwa gelaran G20 di Indonesia akan berkontribusi US$533 juta atau Rp7,4 triliun terhadap PDB. Sebagai perbandingan, jumlah itu hampir setara dengan total Dana Insentif Daerah (DID) yang dibagikan pemerintah pusat ke pemerintah daerah sepanjang tahun berjalan.

Dia pun memperkirakan bahwa gelaran G20 akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun. Kemenkeu pun meyakini rangkaian acara itu melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan menyerap 33.000 orang tenaga kerja.

"Gelaran G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mananegara hingga 1,8—3,6 juta dan 600.000—700.000 lapangan kerja baru ditopang kinerja sektor kuliner, fesyen, dan kriya," tertulis dalam informasi di laman Ditjen Anggaran Kemenkeu.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMK Teten Masduki menyebut bahwa Presidensi G20 akan mendorong investasi di UMKM dalam negeri. Alasannya, 80 persen investor global berasal dari negara-negara G20.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper