Bisnis.com, NUSA DUA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo sedang melakukan finalisasi perjanjian kerja sama dalam dengan DP World untuk mengembangkan Pelabuhan Belawan di Medan agar bisa berskala global.
"Pelindo ini lagi proses tanda tangan finalnya kerja sama dengan DP World dari Dubai," ujar Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II Kartika Wirjoatmodjo di sela-sela State-Owned Enterprise (SOE) International Conference, Selasa (18/10/2022).
Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan pemerintah tengah berupaya untuk menarik pergerakan arus pelayaran dari Timur Tengah melalui selat Malaka agar bisa ditangani di Pelabuhan Belawan.
Fokus pemerintah, sebutnya, adalah menata ulang ekosistem pelabuhan supaya tidak hanya mendapatkan investasi untuk meningkatkan kapasitas tapi juga memperoleh partner yang bisa mendekatkan Indonesia kepada konektivitas global. Secara geografis, letak Indonesia memang strategis dalam perairan global tetapi belum optimal lantaran belum mampu mengundang pemain global.
Tiko berharap, transaksi dalam perjanjian tersebut dapat diselesaikan sebelum akhir tahun.
"Yang paling penting dalam transaksi yang penting ini tentunya segala perjanjian yang ada benar-benar dituangkan dengan baik dengan tata kelola yang baik dan memastikan ke depan, kerja sama ini benar-benar menguntungkan kedua belah pihak," terangnya
Baca Juga
Kerja sama dengan investor Dubai juga merupakan arahan dari Presiden Jokowi untuk membangun konektivitas dan relasi global dengan Uni Emirat Arab.
Selama ini, peran Pelabuhan Belawan selama ini hanyalah sebagai pengumpan trafik barang (feeder) bagi pelabuhan-pelabuhan besar lain di sekitarnya seperti Port of Singapore, Tanjung Pelepas, dan Port Klang.
Melalui kerja sama pengelolaan antara Pelindo dan Konsorsium INA, targetnya, kapasitas BNCT yang saat ini tercatat sebesar 600.000 TEUs, akan meningkat hingga dua setengah kali lipat menjadi 1,4 juta TEUs dalam enam tahun ke depan. Kenaikan tersebut pun akan memantapkan posisi Pelabuhan Belawan sebagai salah satu gerbang utama (main gateway) lalu lintas logistik di Selat Malaka.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono kerja sama ini menjadi salah satu target usai merger dalam mengakselerasi pengembangan Pelabuhan Belawan dengan standar layanan internasional, yang memungkinkannya untuk meningkatkan peran dari pelabuhan feeder menjadi pintu gerbang logistik di Sumatra bagian utara.
Dengan demikian, pelabuhan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing produk-produk unggulan Pulau Sumatera dan berkontribusi pada penurunan biaya logistik secara bertahap.
Saat ini Pelabuhan Belawan tengah digenjot sebagai salah satu gateway logistik di Selat Malaka, BNCT akan menjadi pusat koneksi terminal dan pelabuhan kecil lain di Pulau Sumatera bagian utara. BNCT pun akan memordenisasi infrastruktur maritim, termasuk efisiensi manajemen dengan kawasan industri serta lalu lintas truk menuju/dari pelabuhan.
Pengelolaan BNCT merupakan salah satu implementasi perjanjian aliansi strategis senilai US$7,5 miliar antara INA dan DP World untuk meningkatkan kualitas layanan maritim dan logistik di Indonesia. Kerja sama antara INA dan DP World bertujuan meningkatkan kualitas pengoperasian pelabuhan, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan daya saing Indonesia.