Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20 Kumpulkan Dana Rp21,6 Triliun untuk Bantu Negara Berkembang

Negara-negara anggota G20 berhasil mengumpulkan dana Rp21,6 triliun untuk membantu negara berkembang. Ini penjelasannya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan keempat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG G20) di Washington DC pada 12-13 Oktober 2022. Dok. G20
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan keempat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG G20) di Washington DC pada 12-13 Oktober 2022. Dok. G20

Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara G20 berhasil mengumpulkan dana sebesar US$1,4 miliar atau setara dengan Rp21,6 triliun (dengan kurs Rp15.438 per dolar AS) untuk membantu negara berkembang yang terdampak pandemi Covid-19. 

G20 berkomitmen untuk memperkuat respon kesiapsiagaan pandemi terutama di negara berkembang melalui Pengelola Dana Perantara Keuangan Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Respons Pandemi (pandemic prevention, preparedness and response financial intermediary fund/PPR FIF).

Dalam pertemuan keempat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG G20) di Washington DC pada 12-13 Oktober 2022, anggota G20 menyambut baik pembentukan PPR FIF di bawah Bank Dunia sebagai wali amanat.

“Kami terus memprioritaskan tindakan kolektif dan terkoordinasi untuk mengendalikan pandemi dan lebih siap menghadapi pandemi di masa depan,” mengutip G20 Chair’s Summary, Selasa (18/10/2022).

Hingga saat ini, FIF telah memiliki 15 kontributor, yakni terdiri dari 12 kontributor yang berasal dari anggota G20 dan 3 filantropi internasional dengan dana yang terkumpul mencapai US$1,4 miliar. Sejumlah negara G20 juga mendorong komitmen tambahan secara sukarela.

Mereka juga menantikan peluncuran proposal pendanaan pertama PPR FIF sesegera mungkin untuk memberikan investasi yang memperkuat dan mendukung PPR pandemi di tingkat nasional, regional, dan global.

Negara G20 juga menantikan tinjauan inventarisasi PPR FIF pada akhir tahun pertama untuk mengambil pelajaran dan memasukan setiap perubahan yang diperlukan guna memastikan PPR FIF berjalan sesuai dengan dokumen yang mengaturnya dan efektif dalam mengisi kesenjangan PPR.

Di samping itu, mereka juga mencatat kemajuan Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan (Joint Finance-Health Task Force/JFHTF) G20 yang antara lain bertujuan untuk mengembangkan pengaturan koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kesehatan, termasuk dari negara-negara di luar G20, sembari memastikan tak ada lagi duplikasi dan fragmentasi sistem tata kelola kesehatan global dan mempertahankan peran penting kepemimpinan dari WHO.

“Kami berharap Menteri Keuangan dan Kesehatan G20 melanjutkan diskusi mereka, termasuk memberikan panduan pada bulan November, tentang mandat JFHTF tahun depan,” ujar mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper