Bisnis.com, JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia atau PTDI melakukan perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit Non Cash Loan dan fasilitas IGF Deferred Payment dengan rincian fasilitas kredit Non Cash Loan sebesar US$297 juta atau setara Rp4,56 triliun.
Tambahan fasilitas kredit tersebut untuk penyelesaian pengerjaan proyek Helikopter H225M dan suku cadang pesawat NC212i, Helikopter H225M VIP dan pengerjaan proyek MRO pesawat C-130.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM PTDI Wildan Arief menjelaskan fasilitas IGF Deferred Payment memiliki nilai pinjaman maksimum senilai US$2,2 Juta untuk pembelian bahan baku atau jasa untuk menunjang aktivitas pengerjaan proyek MRO pesawat C-130.
“Fasilitas pendanaan yang diberikan Bank Mandiri digunakan untuk mendanai proyek helikopter H225M dan suku cadang NC212i serta untuk proyek helikopter H225M VIP dan juga untuk MRO pesawat C-130,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (13/10/2022).
Saat ini PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sudah berhasil mengirimkan ratusan unit pesawat terbang dan helikopter untuk memenuhi kebutuhan baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satunya adalah pesawat NC212i yang dibuat oleh perusahaan pesawat terbang yang ada di Bandung, Jawa Barat ini. Pesawat NC212i menawarkan performa yang tinggi dengan berbagai macam konfigurasi yang telah terbukti tangguh digunakan dalam berbagai jenis lingkungan dan misi yang berbeda. Lebih detail, pesawat NC212i juga akan digunakan oleh Department of Royal Rainmaking and Agricultural Aviation (DRRAA) Thailand.
Baca Juga
NC212i ini secara spesifikasi punya kapabilitas yang sangat beragam, salah satunya adalah konfigurasi troop transport yang kemudian bisa dimodifikasi untuk rain making. Meski sudah dikirimkan dan tiba di Thailand pada awal bulan Agustus lalu. Namun, sebenarnya masih ada kontrak lain atas permintaan satu pesawat yang sama, dan ditargetkan akan dikirim menyusul pada bulan Desember mendatang.
Selain pesawat ini, masih ada satu pesawat NC212i lagi dari kontrak lainnya yang akan dikirimkan pada tahun ini ke Thailand. Targetnya bulan Desember 2022. Dikutip dari Indonesian Aerospace, pesawat ini adalah versi yang dikembangkan dari seri C212-400. Dalam pengembangannya, PTDI melakukan kerjasama dengan Airbus Defence & Space, Spanyol. Meski bekerja sama dengan Spanyol, pesawat ini telah sepenuhnya dikerjakan oleh PTDI.