Bisnis.com, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan atau 2023 menjadi hanya 5 persen.
Berdasarkan laporan World Economic Outlook 2022 yang terbit pada Oktober 2022, proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan periode Juli 2022, dimana IMF meramal ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3 persen.
Sementara itu, IMF memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2 persen pada akhir 2022.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengungkapkan kabar baik tentang kondisi ekonomi Indonesia di tengah isu resesi yang membuat ekonomi global gelap gulita.
Pernyataan tersebut disampaikan Kristalina usai bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di sela-sela pertemuan tahunan atau IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, Amerika Serikat pada Selasa (11/10/2022).
"#Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy!
Baca Juga
Indonesia menjadi titik terang di tengah ekonomi global yang gelap gulita!" katanya melalui akun Instagram resmi @kristalina.georgieva seperti dikutip, Rabu (12/10/2022).
Meski memuji ketahanan ekonomi Indonesia, IMF justru memangkas perkiraan atau outlook pertumbuhan ekonomi global 2023 menjadi 2,7 persen. Perkiraan tersebut turun dari 2,9 persen pada Juli 2022 dan 3,8 persen pada Januari 2022.
Dikutip dari laporan World Economic Outlook 2022, IMF juga memperingatkan tentang memburuknya prospek ekonomi global serta lonjakan inflasi dalam beberapa dekade dapat memperparah kondisi ekonomi dunia, yang sudah terkapar akibat perang Rusia vs Ukraina dan perlambatan China.
"IMF melihat kemungkinan 25 persen dari ekonomi global akan akan melambat menjadi kurang dari 2 persen pada tahun depan," tulis IMF.