Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri sebanyak 5 juta ton per tahun, diperlukan investasi sekitar Rp15 triliun hingga Rp20 triliun.
“Untuk meng-cover 500.000 ton itu investasinya sekitar Rp2 triliun - Rp3 triliun, itu kurang lebih sekitar Rp15 triliun-Rp20 triliun,” kata Bahlil usai menghadiri BNI Investor Daily Summit 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
Bahlil menuturkan produksi industri aspal di kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, telah mencapai 100.000 ton per tahun. Meski masih sedikit, pemerintah terus menggenjot agar ekspansi dan penambahan investasi baru untuk membangun industri aspal segera dilakukan.
Dia juga mengklaim, sejumlah investor telah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di industri aspal.
“InsyaAllah udah. Beberapa negara termasuk nasional kita, Eropa dan Indonesia,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya hari ini memberikan waktu selama dua tahun ke depan untuk menghentikan impor aspal dan memanfaatkan produksi aspal dari Buton.
Dia juga menargetkan agar produksi aspal dalam negeri mencapai 5 juta ton per tahunnya.
“Artinya, kita masih punya 120 tahun untuk mengelola aspal Buton,” pungkasnya.
Selain itu, dia menyebut bahwa hilirisasi menjadi kunci dalam memajukan Indonesia.
“Hilirisasi ini kunci kita maju atau melompat ada di situ, sehingga bolak balik saya sampaikan setelah nikel, stop aspal, stop bauksit, tembaga,” tegasnya.