Bisnis.com, JAKARTA – CEO Tesla Inc. Elon Musk kembali membuat kejutan dengan memutuskan tetap akan mengakuisisi Twitter Inc. dengan harga awal US$54,20 per saham.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (5/10/2022), Elon Musk membuat keputusan tersebut dalam sebuah surat ke Twitter pada hari Senin (3/10), menurut keterbukaan di Securities and Exchange Commission yang mengonfirmasi laporan Bloomberg sebelumnya.
Saham Twitter naik 22 persen ke US$52 per saham pada penutupan perdagangan di New York. Twitter yang berbasis di San Francisco mengatakan telah menerima surat itu dan bermaksud untuk menyelesaikan kesepakatan dengan harga yang disepakati, tanpa berkomentar secara khusus tentang bagaimana ia akan menanggapi Elon.
Bagi Twitter, kelanjutan rencana ini menjadi akhir dari perjuangan selama berbulan-bulan setelah orang terkaya di dunia tersebut sebelumnya memutuskan untuk membatalkan rencana akuisisi akibat keraguan atas jumlah akun bot di platform media sosial tersebut.
Sebelum kembali berubah pikiran, Elon Musk berusaha untuk mengakhiri kesepakatan untuk mengakuisisi Twitter yang ditandatangani pada bulan April. Miliarder itu mulai menunjukkan tanda-tanda penyesalan rencana pembelian tak lama setelah kesepakatan diumumkan. Ia menuduh bahwa Twitter memberikan informasi menyesatkannya mengenai jumlah akun bot.
Elon secara resmi keluar dari perjanjian pada bulan Juli dan Twitter menggugatnya di Delaware Chancery Court untuk memaksanya melanjutkan akuisisi. Persidangan dijadwalkan akan dimulai pada 17 Oktober.
Baca Juga
Hakim di Delaware pada hari Selasa (4/10)) meminta kedua belah pihak untuk mengajukan proposal mengenai bagaimana kasus tersebut sekarang dapat dilanjutkan. Pilihannya termasuk meminta Twitter berusaha untuk menghentikan kasus tersebut atau membuatnya terus mempertahankan yurisdiksi sampai kesepakatan ditutup, kata seseorang yang mengetahui persoalan ini.
“Dia (Elon Musk) dan pendukungnya berniat untuk melanjutkan transaksi perjanjian merger yang disepakati pada 25 April 2022, dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan di dalamnya,” tulis pengacara Elon Musk dalam suratnya ke pengadilan.
Menjelang proses pengadilan di Delaware, pengacara kedua belah pihak kerap saling balas klaim untuk menghilangkan kesaksian dan bukti. Pihak Elon perlu menunjukkan bahwa Twitter melanggar ketentuan kesepakatan. Adapun Twitter menuduh Elon menggunakan masalah bot sebagai dalih untuk membatalkan kesepakatan yang menurutnya tidak lagi masuk akal secara ekonomi.
Tim hukum Elon merasa bahwa kasus itu tidak berjalan dengan baik, karena Hakim Kathaleen St. J. McCormick berulang kali memihak Twitter dalam putusan praperadilan.
Bahkan dengan munculnya whistleblower Twitter yang menuduh para eksekutif tidak mengindahkan masalah keamanan dan bot, ada kekhawatiran bahwa pihak Elon tidak akan dapat membuktikan efek negatif secara material, yang menjadi standar hukum yang diperlukan untuk keluar dari kesepakatan.
Dalam memo internal Selasa kepada staf Twitter, Penasihat Umum Sean Edgett berterima kasih kepada para pekerja atas kesabaran mereka saat perusahaan berupaya menyelesaikan permasalahan hukum ini.
"Saya akan terus menginfokan kepada Anda setiap pembaruan yang signifikan," tulisnya.
Perdagangan saham Twitter dihentikan setelah berita itu tersiar dan tidak dilanjutkan sampai setelah perusahaan mengonfirmasi penerimaan surat Musk.
Pada 13 September lalu, pemegang saham Twitter menerima tawaran akuisisi Elon. Perusahaan mengatakan pada saat itu bahwa 98,6 persen suara yang diberikan mendukung kesepakatan tersebut.
Elon Musk dijadwalkan untuk menjawab pertanyaan mengenai kesepakatan ini di Austin, Texas, pada 6-7 Oktober mendatang. Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal dijadwalkan untuk duduk untuk deposisinya pada hari Senin pekan depan.