Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer Tesla Elon Musk kembali mencuri perhatian masyarakat melalui cuitan di akun Twitter pribadinya dengan mencari solusi perdamaian antara Ukraina dan Rusia.
Namun, unggahan tersebut justru memancing kemarahan orang-orang Ukraina yang mencetak Ukraina untuk mencari solusi yang dinegosiasikan bagi invasi oleh Rusia dan guna menyerahkan Krimea untuk selamanya.
Dilansir dari Bloomberg pada (4/10/2022) Musk memposting jajak pendapat di Twitter yang meminta warga wilayah pendudukan di Ukraina timur yang baru-baru ini dianeksasi Kremlin, ditambah Krimea yang diambil Moskow pada 2014, untuk memutuskan apakah mereka ingin tinggal di Rusia atau Ukraina.
Jajak pendapat tersebut diposting saat Ukraina, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) mengecam langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang mencaplok empat wilayah Ukraina dan menyatakannya sebagai wilayah Rusia.
Let’s try this then: the will of the people who live in the Donbas & Crimea should decide whether they’re part of Russia or Ukraine
— Elon Musk (@elonmusk) October 3, 2022
"Rusia melakukan mobilisasi parsial. Mereka melakukan mobilisasi penuh jika Krimea dalam bahaya. Akan ada korban jiwa yang luar biasa di kedu abelah pihak. Rusia juga memiliki lebih dari 3 kali populasi Ukraina, jadi kemenangan bagi Ukraina tidak mungkin terjadi jika ada perang total. Jika Anda peduli dengan rakyat Ukraina, carilah perdamaian," jelas Musk di akun Twitter-nya (@elonmusk), Senin (3/10/2022).
Musk berpendapat orang-orang yang tinggal di Donbas dan Krimea harus memutuskan apakah mereka merupakan bagian dari Rusia atau Ukraina.
Baca Juga
Ukraine-Russia Peace:
— Elon Musk (@elonmusk) October 3, 2022
- Redo elections of annexed regions under UN supervision. Russia leaves if that is will of the people.
- Crimea formally part of Russia, as it has been since 1783 (until Khrushchev’s mistake).
- Water supply to Crimea assured.
- Ukraine remains neutral.
Di unggahan lainnya, Musk menyerukan referendum palsu yang dilakukan oleh Rusia di daerah-daerah pendudukan yang menyebabkan Putin mengizinkan pencaplokan mereka untuk dilakukan kembali di bawah pengawasan PBB. Dia juga mengatakan Krimea harus secara resmi menjadi bagian dari Rusia. Di Ukraina, dia mengatakan harus tetap netral.
Cuitan Musk tersebut lantas mendapat tanggapan dari Presiden Volodymyr Zelensky, dengan balasan pendapatnya sendiri ke Twitter menanyakan pengikutnya apakah mereka lebih suka Elon Musk yang mendukung Ukraina atau Rusia.
“@elonmusk mana yang lebih Anda sukai?” cuit Zelensky di akun Twitter-nya @ZelenskyyUa.
Tweet tersebut disertai dua pilihan jajak pendapat: Elon Musk yang mendukung Ukraina dan Elon Musk yang mendukung Rusia.
Sementara itu, Penasihat kepala staf presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengungkapkan bahwa rencana perdamaian yang lebih baik juga mencakup pembebasan wilayah, termasuk Krimea.
Which @elonmusk do you like more?
— Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) October 3, 2022
Guna meredakan ketegangan, Elon Musk kemudian memberika klarifikasi bahwa ia tetap mendukung Ukraina, namun tetap teguh pada pendapatnya.
“Saya masih sangat mendukung Ukraina, tetapi saya yakin bahwa eskalasi perang besar-besaran akan menyebabkan kerugian besar bagi Ukraina dan mungkin dunia,” pungkasnya.