Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai sulitnya penanaman modal untuk produk hortikultura di dalam negeri akibat belum ada aturan khusus yang berlaku.
“Masalah utama di Indonesia belum ada pembiayaan khusus untuk investasi hortikultura, karena investasi bidang ini perlu waktu cukup panjang dan menghadapi perubahan iklim,” kata Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno, Selasa (4/10/2022).
Benny menyampaikan meski memiliki potensi yang tinggi untuk ekspor, produk hortikultura seperti buah-buahan bergantung pada iklim dan cuaca yang bisa mempengaruhi pasokan serta kualitas produk.
Selain terhambat karena kondisi tersebut, lahan-lahan yang akan digunakan untuk area tanam kerap terjadi banyak masalah.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa permasalahan lahan untuk area tanam memang kerap terjadi di sejumlah daerah. Mengambil contoh dari tutupan sawit seluas 16 juta hektare (ha), seluas 3,3 juta ha diantaranya menghadapi persoalan.
Hal serupa terjadi saat Kementerian Pertanian melaksanakan Food Estate di Kalimantan Tengah yang banyak dikomplain oleh masyarakat adat setempat.
“Ketika kami masuk [food estate], di sana mulai muncul orang-orang yang menuntut itu tanahnya,” kata Syahrul saat Rakernas Kebijakan Satu Peta di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Dari sisi ketersediaan lahan, dia menyampaikan bahwa masih banyak lahan tersedia di wilayah Timur Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk produk pertanian seperti hortikultura, perkebunan, serta peternakan.