Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenparekraf Proyeksikan Investasi di 5 DPSP Total Rp2,9 Triliun

Sektor pariwisata dan industri terkait diproyeksikan telah menjaring total investasi mencapai Rp2,9 triliun lewat jualan destinasi pariwisata super prioritas.
Tamu W Bali Seminyak juga dapat bersantai di akhir pekan dengan menikmati pemandangan sunset dengan alunan musik yang groovy dan asyik dari Andy Chunes (PNNY / NL), Marc Roberts (Pantai People) dan Damian Saint pada 27 Maret 2021. /W Bali
Tamu W Bali Seminyak juga dapat bersantai di akhir pekan dengan menikmati pemandangan sunset dengan alunan musik yang groovy dan asyik dari Andy Chunes (PNNY / NL), Marc Roberts (Pantai People) dan Damian Saint pada 27 Maret 2021. /W Bali

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus gencar mempromosikan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) pada forum pertemuan investor dalam menarik penanaman modal yang diproyeksi mencapai Rp2,9 triliun.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan dalam forum-forum investor yang telah beberapa kali diselenggarakan, sejumlah investor telah menyampaikan rencana investasinya.

“Sejumlah investor dari dalam negeri maupun mancanegara telah menyampaikan rencana investasi di 5 DPSP tidak hanya terkait dengan sektor pariwisata saja, namun juga sektor pendukung lain seperti energi, teknologi informasi & telekomunikasi, dan juga real estate,” ungkapnya kepada Bisnis.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kemenparekraf pada 19 September lalu mengadakan Forum Investasi 5 DPSP (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang) untuk menawarkan peluang investasi kepada sekitar 200 pelaku usaha dari dalam dan luar negeri serta pengelola kawasan.

Berkat kegiatan tersebut, sektor pariwisata dan yang mendukungnya berhasil mengantongi total nilai proyek eksisting mencapai US$11,67 juta atau setara Rp172,2 miliar (kurs Rp14.845).

Sementra iitu nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp1,552 triliun (US$106,24 juta) dan nilai minat investasi sejumlah Rp 1,186 triliun (US$81,19 juta). Bila diakumulasi secara keseluruhan, diproyeksikan total investasi mencapai Rp2,9 triliun.

Adapun Kemenparekraf memproyeksikan saat ini kebutuhan investasi dan pembiayaan di 8 KEK Pariwisata seperti Morotai, Singhasari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, dan Mandalika sebesar Rp226,79 triliun. Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di 3 Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo, dan Danau Toba sebesar Rp 6,7 triliun.

Sandiaga terus optimis karena peluang investasi didukung dengan pariwisata Indonesia yang berada di posisi 32 dari 117 negara menurut World Economic Forum telah merilis Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022.

“Hal inilah yang membuat para investor melihat ada peluang yang signifikan, dan membuka kemungkinan untuk berinvestasi,” lanjut Sandi.

Kemenparekraf mencatat telah ada sejumlah perusahaan yang menyampaikan komitmennya untuk berinvestasi di 5 DPSP, antara lain PT Tobanta Nauli Indah di Danau Toba, PT Luxor Graha Propertindo di Borobudur, Ciputra Residence di Mandalika , Solar Dex Indonesia di Labuan Bajo, dan PT Dayamitra Telekomunikasi di Likupang.

Bila melihat nilai realisasi investasi pada DPSP di 2021 yang mencapai US$435,65 juta, nilai yang tercatat sekarang kurang dari setengahnya dari 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper