Bisnis.com, JAKARTA- Krakatau International Port diharapkan bisa mendukung pelabuhan utama Tanjung Priok, Jakarta. Lokasi pelabuhan kelolaan PT Krakatau Bandar Samudera itu dinilai strategis untuk bisa mengurangi kongesti di Tanjung Priok.
Menurut Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera M. Akbar Djohan, lokasi Krakatau International Port yang dekat dengan kawasan industri menjadi alasan mengapa pelabuhan itu ideal untuk mendukung operasional Tanjung Priok.
"Lokasi kami ini sangat ideal untuk support Tanjung Priok untuk mengurangi kongesti. Walaupun fokus kami bulk, industri bulk nonkontainer jauh lebih besar dari kontainer," ujar Akbar saat mengunjungi Kantor Wisma Bisnis Indonesia, Senin (3/10/2022).
Posisi pelabuhan kelolaan anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) itu juga dinilai strategis. Hal itu, karena posisinya berada di Selat Sunda, sehingga bisa menarik lalu lintas pelayaran dari arah Australia maupun Selandia Baru ke Selat Malaka yang cukup tinggi.
Sementara itu, kapasitas terpasang Krakatau International Port saat ini juga melebihi Pelabuhan Tanjung Priok. Misalnya, kedalaman pelabuhan yakni -21 meter Low Wtaer Spring (LWS) atau lebih dalam dari Priok yang hanya -14 meter LWS.
"Untuk di Jawa, yang paling dalam itu [Krakatau International Port] kedalaman 21 meter bisa terima [kapal] super capesize dengan kapasitas 200.000 DWT," jelas Akbar.
Baca Juga
Tidak hanya itu, kapasitas pelayanan di Krakatau International Port tercatat 25 juta ton per tahun. Pada 2021, pelabuhan melayani 16,8 juta ton muatan dry bulk, 2,8 juta ton general cargo, dan 0,5 juta ton liquid (cair).