Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Proyeksi Kenaikan Harga BBM Bisa Berdampak pada Inflasi Bulan Berikutnya

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada awal September lalu dapat berdampak terhadap bulan-bulan berikutnya.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada September 2022 sebesar 5,95 persen year on year (yoy). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Pedagang melayani pembeli di Pasar Karbela, Jakarta, Senin (9/5/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada September 2022 sebesar 5,95 persen year on year (yoy). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada awal September lalu dapat berdampak terhadap bulan-bulan berikutnya.

Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, pada November 2014 lalu, terjadi kenaikan harga BBM jenis Premium dan Solar. 

Kala itu, Premium naik menjadi Rp8.500 per liter dari Rp6.500 per liter. Sementara, Solar dari Rp5.500 per liter naik menjadi Rp7.500 per liter.  Inflasi pada November 2014 tercatat berada di level 6,23 persen, imbas naiknya harga Premium dan Solar.

“Tapi yang menarik dan perlu hati-hati kedepan bahwa kenaikan pada bulan bersangkutan juga memberikan dampak di bulan berikutnya sebesar 8,36 persen pada Desember 2014,” kata Margo dalam keterangan pers, Senin (3/10/2022).

Dia juga menjelaskan, naiknya harga BBM juga berdampak kepada subsektor kelompok pengeluaran, seperti bahan makanan, makanan jadi, minuman, dan tembakau, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

“Ini sekedar catatan yang sudah kita tulis, bagaimana memperlihatkan bahwa kenaikan bbm itu yang dilakukan pada  bulan tertentu bisa berdampak pada bulan-bulan berikutnya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, BPS pada hari ini mengumumkan bahwa inflasi secara tahunan telah menyentuh 5,95 persen (year-on-year/yoy) atau melonjak dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,69 persen. 

Naiknya harga BBM  pada awal September lalu menjadi salah satu penyumbang inflasi pada bulan ini.

Diperkirakan, inflasi pada Oktober 2022 juga akan melonjak, jika merujuk pada pola 2014 lalu.

“Tetapi pada bulan berikutnya kenaikannya sudah tidak berdampak dan inflasi melandai,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper