Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pipa Gas Nord Stream 2 Bocor, Jerman Tuduh Rusia Lakukan Sabotase

Pejabat keamanan Jerman mengatakan bukti mengarah kepada temuan tindakan sabotase terhadap pipa gas Nord Stream 2 daripada masalah teknis.
Jaringan pipa gas/Bloomberg
Jaringan pipa gas/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Jerman mencurigai sistem pipa gas Nord Stream 2 dirusak oleh tindakan sabotase. Dugaan ini menjadi eskalasi besar dalam konflik antara Rusia dan Eropa.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (28/9/2022), seorang pejabat keamanan Jerman mengatakan bukti mengarah kepada temuan tindakan sabotase terhadap pipa gas daripada masalah teknis.

Sebelumnya, seismolog Swedia mendeteksi dua ledakan di daerah itu pada hari Senin ketika kebocoran muncul hampir bersamaan di Laut Baltik.

Jaringan pipa sudah tidak berfungsi, tetapi harapan bahwa Kremlin mungkin telah menghidupkan kembali keran di beberapa titik kini telah pupus. Harga gas melonjak, dan Denmark bergerak untuk meningkatkan keamanan di sekitar aset energinya.

Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan kecil kemunkinan bahwa insiden ini hanya merupakan sebuah kebetulan.

"Kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase,” ungkap Frederiksen.

Sebuah video yang dirilis oleh tentara Denmark menunjukkan kebocoran pada jalur pipa gas Nord Stream membentuk area gelembung gas alam di Laut Baltik.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang kemungkinan sabotase sebelum adanya hasil penyelidikan.

"Tidak ada yang bisa dikesampingkan," katanya.

Rusia terus menekan pasokan energi ke Eropa selama berbulan-bulan dalam upayanya memberikan tekanan maksimum pada sekutu Ukraina. Eropa telah merespons dengan menimbun lebih banyak cadangan dan mencari pasokan alternatif.

Untuk saat ini, Eropa kemungkinan besar harus bertahan pada musim dingin tanpa aliran gas yang signifikan.  Adapun pasokan gas Rusia ke Eropa saat ini hanya 9 persen dari total permintaan, turun dari sekitar 40 persen sebelum perang.

Ini bukan pertama kalinya ada dugaan permainan kotor di sektor energi sejak perang Rusia-Ukraina pecah. Para pemimpin Eropa menuduh Moskow menjadikan aliran energi sebagai senjata dan menggunakan masalah pemeliharaan dan perbaikan sebagai dalih untuk menghentikan pasokan.

Pekan lalu, Rusia mengatakan telah menggagalkan serangan terhadap kompleks minyak dan gas yang memasok Eropa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper