Bisnis.com, JAKARTA - Komisi VI DPR RI meminta Kementerian Investasi/BKPM untuk meningkatkan sistem keamanan piranti lunak dan infrastruktur jaringan, mengingat maraknya isu serangan cyber yang terjadi belakangan ini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji dalam Rapat Dengan Pendapat Komisi VI dengan Kementerian Investasi/BKPM, Senin (19/9/2022).
“Daripada nanti kena Bjorka,” katanya.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot sebelumnya menyampaikan, banyak oknum yang mencoba untuk masuk ke sistem OSS-RBA atau Online Single Submission Risk-Based Approach (Perizinan Daring Terpadu dengan Pendekatan Perizinan Berbasis Risiko) dari periode 6-13 September 2022.
Yuliot mengungkapkan, jumlah serangan cyber terhadap OSS luar biasa, di mana tercatat sebanyak 122.500 serangan cyber.
Dengan adanya pengalaman-pengalaman tersebut, Yuliot meminta dukungan dari Komisi VI DPR RI, terutama dari sisi penganggaran sistem OSS yang relatif terbatas.
Baca Juga
Untuk pengembangan sistem OSS, BKPM mencatat anggaran yang dialokasikan sekitar Rp20 miliar sementara pengembangan sistem PeduliLindungi sendiri lebih dari Rp100 miliar.
“Ini mungkin perlu memerlukan dukungan dari pimpinan, bagaimana kita membuat sistem yang handal, kemudian juga bisa mengakomodir kebutuhan seluruh pelaku usaha, baik dari sisi perizinan, maupun dari sisi fasilitas,” ujarnya.