Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Ungkap Alasan Investor Asal Asia Timur Minat Investasi di Indonesia

Apa alasan utama investor asal Asia Timur berminat berinvestasi di Indonesia? Ini jawaban BKPM.
pulau-pulau karst di Wayaq, Raja Ampat/Antara
pulau-pulau karst di Wayaq, Raja Ampat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengungkapkan pasar yang luar biasa menjadi alasan utama investor besar asal Asia Timur, antara lain Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan berminat berinvestasi di Indonesia. 

“Semua bilang kenapa mereka pilih Indonesia, karena ada satu hal yang tidak bisa mereka lupakan yaitu the size of the market,” kata Nurul dalam Investment Forum, Jumat (9/9/2022).

Dia menuturkan pasar domestik merupakan hal utama agar para investor dapat bertahan di tahun-tahun awal. Lantaran market domestik Indonesia yang luar biasa, para investor menjadi tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, apapun jenis investasinya. Salah satu sektor yang dilirik oleh para investor adalah sektor pariwisata

Berdasarkan data Statista 2022, International Tourist Arrivals in Indonesia atau kedatangan pengunjung asing ke Indonesia  di 2020 anjlok dibandingkan 2019. Di 2020, wisatawan asing tercatat hanya sebanyak 4,05 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat hingga 16,11 juta.

Sementara itu, jika melihat Domestics Trips in Indonesia atau wisatawan dalam negeri meskipun juga mengalami penurunan, namun tak separah wisatawan asing. 

Masih menurut data Statista 2022, wisatawan dalam negeri pada 2019 tercatat sebesar 722,1 juta orang dan turun menjadi 518,5 juta orang di 2020. 

Nurul menilai data tersebut sudah bisa menjadi kekuatan bagi Indonesia dalam menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor pariwisata. Sebab menurut dia, investor tidak peduli apakah itu wisatawan asing maupun lokal asalkan tempat wisata mereka penuh dengan wisatawan.

“Orang asing kek, orang Indonesia, sama-sama ngeluarin duit. Ini yang luar biasa. Sehingga kita punya optimisme bahwa market [pariwisata di Indonesia] ini akan menghasilkan kemampuan kontribusi terhadap pertumbuhan GDP kita yang lebih baik lagi di pariwisata,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper