Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menargetkan dapat merampungkan 5 proyek bendungan baru selama periode 2022–2025.
Direktur Operasi I Hutama Karya Gunadi mengatakan beberapa proyek bendung dan bendungan dengan target penyelesaian tahun 2023-2025 antara lain, Bendungan Bulango Ulu Paket I, Bendungan Meninting Paket I, Bendungan Ameroro Paket II, Bendungan Way Apu Paket II, Bendungan Tiga Dihaji, dan Bendung Batang Toru.
“Akhir tahun ini Bendung Batang Toru akan kami rampungkan. Saat ini progres konstruksi telah mencapai 98,66 persen," kata Gunadi seperti dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (16/9/2022).
Gunadi menjelaskan Bendungan Ameroro Paket II di Sulawesi Tenggara telah mencapai progres pembangunan hingga 63,28 persen pada akhir Agustus. Bendungan yang dibangun sejak tahun 2020 dan akan rampung pada 2024.
Bendungan lainnya yang juga masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) yakni Bendungan Bulango Ulu Paket I yang sudah dibangun sejak 2019. Namun, pembangunan bendungan tersebut sempat terkendala dengan proses pembebasan lahan.
Adapun, saat ini progres konstruksi bendungan Bulango Ulu masih mencapai 7,47 persen dan ditargetkan rampung pada 2024.
Selain itu, terdapat Bendungan Way Apu Paket II di Maluku yang memiliki luas area genangan mencapai 235,10 Ha. Bendungan tersebut nantinya dapat memberikan air irigasi seluas 10.000 Ha dan mampu mereduksi banjir sebesar 557 m3 per detik. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2024, dengan progres pembangunan hingga akhir Agustus lalu sudah mencapai 70,16 persen.
Proyek Bendungan Meninting Paket I di Nusa Tenggara Barat yang mulai dibangun sejak 2019 dengan progres saat ini mencapai 29,01 persen. Bendungan yang ditargetkan dapat dioperasikan pada 2024.
Pada 2025, Hutama Karya juga menargetkan penyelesaian Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatra Selatan, dengan presentase progres pembangunan sampai dengan akhir Agustus 2022 sebesar 19,82 persen.
Gunadi menuturkan perseroan menyiapkan sejumlah strategi percepatan, salah satunya dengan menambah jumlah alat pekerjaan timbunan, double shift untuk pekerjaan pengecoran spillway.
"Kami juga berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk mempercepat pembebasan lahan agar rampung sesuai target dengan kualitas konstruksi yang baik,’’ ungkapnya.