Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II berhasil meningkatkan peringkat kredit dari Pefindo sejalan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan di bandara-bandara perseroan.
Selama kurang lebih 1 tahun ke depan, tepatnya untuk periode 8 September 2022 hingga 1 September 2023, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang merupakan lembaga pemeringkat efek menegaskan rating idAA+ bagi AP II dan merevisi prospek peringkat menjadi stabil dari sebelumnya negatif. Pefindo juga menegaskan rating idAA+ untuk Obligasi I/2016 dan Obligasi Berkelanjutan I/2018.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyambut baik hasil pemeringkatan Pefindo yang menegaskan rating idAA+ dan peningkatan prospek menjadi stabil ini.
Melihat perkembangan terkini terkait lalu lintas penerbangan, AP II memproyeksikan pada Januari - Desember 2022 jumlah pergerakan penumpang dapat mencapai 57 juta penumpang atau meroket hingga 83 persen dibandingkan dengan realisasi Januari - Desember 2021 sekitar 31 juta penumpang.
“Lalu lintas penerbangan pada 2022 jauh lebih baik dibandingkan Maret - Desember 2020 saat awal pandemi dan dibandingkan Januari - Desember 2021. Membaiknya lalu lintas penerbangan tahun ini karena situasi pandemi yang sudah terkendali,” ujarnya, Kamis (15/9/2022).
Selama pandemi, seluruh bandara AP II yang berjumlah 20 bandara tetap beroperasi dengan menerapkan penyesuaian pola operasional dan jam operasional. Bahkan, Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, tetap beroperasi 24 jam setiap hari.
Baca Juga
Sejalan dengan peningkatan lalu lintas penerbangan, Bandara Soekarno-Hatta juga melakukan penyesuaian dengan kembali membuka Terminal 1A pada 1 April 2022 untuk melayani penumpang pesawat, melengkapi operasional Terminal 2 dan Terminal 3.
Selain itu, Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta dioperasikan kembali pada Juni 2022 sebagai moda transportasi untuk mendukung mobilitas antarterminal dan stasiun kereta bandara.
Adapun Pefindo juga menyatakan bahwa diberikannya rating idAA+ dengan outlook stabil ini dipengaruhi juga karena posisi kompetitif AP II yang kuat sebagai operator bandara terbesar di dalam negeri dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik.
Awaluddin mengatakan pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik ini diperoleh perseroan dengan menjalankan strategi Asset Recycling di tengah pandemi, melalui tiga program yakni Asset Optimization, Asset Acceleration dan Asset Utilization.