Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi Amerika Serikat pada bulan Agustus 2022 berada di atas proyeksi. Di sisi lain, ekspektasi inflasi pada tahun-tahun mendatang menurun tajam.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (13/9/2022) dalam survei terbaru oleh Federal Reserve Bank of New York, ekspektasi inflasi AS dalam tiga tahun ke depan turun menjadi 2,8 persen pada Agustus 2025 dari 3,2 persen bulan sebelumnya dan 3,6 persen pada Juni.
Menurut Survei Ekspektasi Konsumen bulanan Fed New York yang dirilis Senin, (12/09/2022) Prospek inflasi pada Agustus 2023 turun menjadi 5,7 persen dari 6,2 persen di bulan Juli. Dalam jangka waktu lima tahun, konsumen sekarang memperkirakan inflasi mencapai 2 persen, turun dari 2,3 persen.
Hal ini merupakan penurunan bulanan keempat secara berturut-turut dalam ekspektasi inflasi tiga tahun ke depan, yang telah turun dari puncak 4,2 persen pada September dan Oktober 2021, bertepatan saat The Fed mulai menghapus dukungan kebijakan pandemi, dengan menandakan akan segera mulai mengurangi program pembelian aset.
Adapun program pembelian aset bulanan serta tapering berakhir pada bulan Maret, di mana Fed mulai menaikkan suku bunga acuan dari level mendekati nol.
Pejabat bank sentral AS yang menargetkan inflasi 2 persen menaikkan suku bunga dengan cepat sejak saat itu guna menurunkan inflasi yang mencapai level tertinggi dalam hampir 40 tahun. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin dalam rapat kebijakan pekan depan.
Baca Juga
Prospek kenaikan suku bunga acuan ini semakin diperkuat dengan rilis data inflasi Agustus yang mencapai 8,3 persen year-on-year (yoy). Meskipun lebih rendah dari bulan Juli yang mencapai 8,5 persen yoy, inflasi tahunan AS ini melampaui ekspektasi sebesar 8,1 persen.
Selain itu, ekspektasi inflasi AS untuk kenaikan harga gas juga terus mereda dengan rumah tangga sekarang memperkirakan harga tidak berubah setahun dari sekarang. Ekspektasi perubahan harga makanan untuk tahun depan turun 0,8 poin persentase menjadi 5,8 persen, sedangkan biaya sewa turun 0,3 poin persentase menjadi 9,6 persen.
"Ekspektasi harga rumah rata-rata turun tajam sebesar 1,4 poin persentase menjadi 2,1 persen, angka terendah sejak Juli 2020," menurut laporan tersebut.
Kemudian penurunan itu luas berdasarkan kelompok demografis dan wilayah geografis. Ekspektasi harga rumah sekarang telah turun hampir dua pertiga sejak data April 2022 sebesar 6 persen
Konsumen lebih optimistis terhadap pendapatan rumah tangga dan situasi keuangan mereka di masa depan, tetapi kenaikan pendapatan ini masih jauh dari inflasi.
Meskipun ekspektasi inflasi telah menurun, median perkiraan pertumbuhan pendapatan tahun depan tetap tidak berubah pada 3 persen pada bulan Agustus.
Responden juga mengharapkan pertumbuhan pengeluaran rumah tangga jauh di atas pendapatan. Ekspektasi pembelanjaan selama tahun depan meningkat sebesar 1 poin persentase menjadi 7,8 persen di bulan Agustus.