Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janet Yellen Ingatkan Tingginya Inflasi Bisa Tekan Pasar Tenaga Kerja AS

Yellen mengatakan pemerintah dan The Fed berkomitmen menurunkan laju inflasi yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di agenda pertemuan bilateran Indonesia-AS di sela-sela Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Nusa Dua, Bali (16/7/2022)/Antara
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di agenda pertemuan bilateran Indonesia-AS di sela-sela Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Nusa Dua, Bali (16/7/2022)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan dia tetap berharap ekonomi AS dapat menghindari resesi. Namun ia mengingatkan bahwa inflasi yang tinggi bisa menekan pasar tenaga kerja.

"The Fed akan membutuhkan keterampilan hebat dan juga keberuntungan untuk mencapai apa yang kita sebut sebagai soft landing ekonomi," kata Yellen pada dalam wawancara State of the Union CNN, dikutip Bloomberg, Senin (12/9/2022).

Yellen mengharapkan ekonomi AS akan mencapai soft landing. Namun ia mengatakan bahwa penting untuk menurunkan inflasi sebelum hal itu tercapai.

“Dalam jangka panjang, kita tidak dapat memiliki pasar tenaga kerja yang kuat tanpa inflasi yang terkendali,” katanya.

Pernyataan itu sejalan dengan Gubernur The Fed Jerome Powell, yang mengatakan bahwa dia dan rekan pembuat kebijakannya di bank sentral berkomitmen kua untuk menjinakkan inflasi, yang tetap mendekati level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Pernyataan Powell membuat investor meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin dalam pertemuan kebijakan Fed 20-21 September mendatang.

Yellen mengatakan pemerintahanan Presiden Joe Biden akan menyerahkan kebijakan moneter kepada The Fed.

Ia menambahkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi AS melambat sebagai konsekuensi alami dari kenaikan suku bunga, meskipun pasar tenaga kerja tetap masih sangat kuat dengan hampir dua lowongan untuk setiap pekerja yang mencari pekerjaan.

"Saya percaya tujuan kami sangat selaras. Kami ingin melihat pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi turun ke tingkat yang lebih normal,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper