Bisnis.com, SURABAYA- PT Terminal Teluk Lamong mencatat saat ini telah melayani 3 juta ton curah selama satu tahun. Pihak manajemen terminal menilai produktivitas terminal curah justru lebih baik dari kinerja petikemas.
"Kinerja curah saat ini lebih menggembirakan lagi dalam konteks produktivitas kita. Yang ada di Indonesia saat ini mungkin kita paling tinggi soal kapasitas dan produktivitas," kata Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Jumat (9/9/2022).
Faruq menyebut kinerja angkutan curah di Terminal Teluk Lamong sudah meningkat menjadi 25.000 ton per hari dalam dua tahun belakangan.
Sebelumnya pada dua tahun lalu, total angkutan curah yang dilayani per hari sudah mencapai 15.000 ton per hari.
"Artinya kalau ada kapal mengangkut 50.000 ton [curah] kita hanya perlu dua hari saja untuk membongkar itu," tutur Faruq.
Ke depan, Terminal Teluk Lamong menargetkan pelayanan curah bisa meningkat menjadi 30.000 ton per hari pada kuartal I/2023.
Baca Juga
Untuk mencapai hal tersebut, Faruq akan bekerja sama dengan mitra perusahaan untuk menambah satu kapasitas jalur conveyor baru. Penambahan jalur baru tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2022, sehingga target pelayanan 30.000 ton curah per hari bisa terwujud pada awal tahun depan.
Di sisi lain, anak usaha Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) itu juga tengah merencanakan penambahan dermaga curah kering penambahan dermaga curah kering pada tahun depan. Hal itu karena indikator berth occupancy rate (BOR) dari dermaga curah sudah mencapai sekitar 67 persen sehingga menimbulkan antrean kapal.
Luas dermaga tambahan yang ditargetkan pembangunannya tahun depan berkisar antara 250 sampai dengan 350 meter.
"Rata-rata 40-50 persen kapal yang masuk sini sudah mengantre tiga sampai lima hari. Itu untuk curah kering," pungkasnya.