Bisnis.com, SURABAYA – Terminal Petikemas Nilam mengalami kenaikan produktivitas kinerja bongkar muat peti kemas sampai dengan lama sandar kapal sebagai dampak dari merger PT Pelindo (Persero).
Pada sisi kinerja bongkar muat, Terminal Nilam saat ini sudah bisa membongkar muat peti kemas di kisaran 35 sampai dengan 40 box ship per hour (BSH). Hal tersebut diklaim sudah melampaui target yakni 30 BSH.
"Setelah merger hasilnya sekarang kita bisa capai target BSH rata-rata setiap bulan 40 BSH. Pernah juga mencapai 58 BSH," terang General Manager (GM) Terminal Petikemas Nilam Taufiq Rahman kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Jumat (9/9/2022).
Taufiq menyebut kinerja bongkar muat di Terminal Nilam sebelum bergabungnya Pelindo I-IV yakni sekitar 20-25 BSH.
Selain itu, Taufiq menilai peningkatan kecepatan bongkar muat turut mempersingkat lama sandar kapal (port stay) di dermaga, serta mendorong efisiensi bahan bakar yang digunakan.
Dia juga mengeklaim Terminal Nilam pernah membongkar muat sebanyak 1.300 kontainer hanya selama 22 jam atau kurang dari satu hari lamanya.
Baca Juga
Waktu port stay yang semakin pendek, ujar Taufiq, turut menguntungkan para perusahaan pelayaran karena bisa menambah pelayaran kargo.
"Pelayaran bisa ambil manfat tambah call kargo dan schedule bisa on time. Semakin cepat kinerja akan mengurangi biaya pelayaran," ujarnya.