Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, Malaysia Kerek Suku Bunga Acuan Jadi 2,5 Persen

Bank Negara Malaysia (BNM) menaikkan suku bunga kebijakan overnight sebesar 25 basis poin menjadi 2,50 persen.
Bank Negara Malaysia/alumni.bnm.gov.my
Bank Negara Malaysia/alumni.bnm.gov.my

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Negara Malaysia (BNM) menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini guna melawan tekanan harga. Sementara itu, BNM tidak memberikan sinyal pengetatan di masa mendatang.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (8/9/2022), bank sentral Malaysia menaikkan suku bunga kebijakan overnight sebesar 25 basis poin menjadi 2,50 persen. Kenaikan ini telah diproyeksikan oleh 18 dari 19 ekonom yang disurvei Bloomberg.

BNM menyatakan bank sentral bank tidak berada di jalur pengetatan yang telah ditentukan sebelumnya dan akan tetap bergantung pada data. Sepanjang tahun ini, BNM telah mengerek suku bunga acuan 75 basis poin.

“Setiap penyesuaian pengaturan kebijakan moneter ke depan akan dilakukan secara terukur dan bertahap, memastikan bahwa kebijakan moneter tetap akomodatif," demikian ungkap BNM dalam pernyataannya.

Ringgit Malaysia menguat 0,1 persen terhadap dolar AS pada pukul 15.15 waktu setempat, sedangkan indeks saham utama mempertahankan penguatan. Ringgit jatuh ke level terendah sejak krisis keuangan Asia 1998 pekan ini karena arus modal ke aset save haven dan penguatan dolar AS.

Keputusan BNM dikeluarkan hanya sehari setelah pemerintah Malaysia mencabut kewajhiban penggunaan masker, mengakhiri pembatasan terakhir yang signifikan di era Covid-19. Pelonggaran pembatasan telah mendorong permintaan yang terpendam di Negeri Jiran tahun ini, membantu produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada laju tercepat dalam setahun pada kuartal kedua.

Pembukaan kembali ekonomi telah disertai dengan kenaikan inflasi yang melonjak ke level 4,4 persen pada Juli di tengah rekor inflasi makanan. Bank sentral memperkirakan inflasi utama akan mencapai puncaknya pada kuartal ketiga dan berjalan moderat setelahnya.

Sementara itu, BNM memperkirakan inflasi inti rata-rata mendekati puncak di atas kisaran perkiraan 2 - 3 persen tahun ini.

Jeff Ng, analis mata uang senior di MUFG Bank Ltd.,optimistis dengan kondisi pertumbuhan dan mempertahankan perkiraan PDB sebesar 7,2 persen untuk tahun ini.

“Peningkatan yang bernuansa akan membantu mengurangi tekanan inflasi dan mempertahankan suku bunga riil,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper