Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Logistik Tolak Free Ongkir, Asperindo: Itu Merugikan!

Asperindo meminta perusahaan logistik anggotanya untuk tolak free ongkir karena merugikan.
Kendaraan logistik keluar dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Kendaraan logistik keluar dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) meminta anggotanya untuk tidak menjadi bagian dari promosi bebas biaya kirim atau free ongkir yang dilakukan oleh marketplace.

Sekjen Asperindo Trian Yuserman menegaskan bahwa promosi tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah dan merugikan industri pengiriman. Belum lagi dampak promosi layanan tersebut juga merugikan pendapatan negara.

"Jadi kami menegaskan kepada anggota Asperindo agar tidak menjadi bagian promosi free ongkir/melaksanakan free ongkir," ujarnya, Rabu (7/9/2022).

Tak hanya kepada anggotanya, dia meminta kepada Pemerintah agar bisa memberikan tindakan tegas terhadap para pelaku promosi tersebut supaya persaingan industri logistik berjalan dengan sehat.

Senior Consultant SCI Sugi menjelaskan pada dasarnya promosi free ongkir tidak benar-benar menggratiskan biaya kirim. Dia menjelaskan kebijakan tersebut diambil dari potongan atau margin pihak retailer dan e-commerce.

Konsep promosi ini, pertama mengambil diskon dari harga barang retailer atau vendornya untuk menutup biaya free ongkir. Kedua adalah mengurangi margin atas barang yang dijual.

Bagi marketplace yang memiliki kendaraan dan ekosistem logistik sendiri bisa mengenakan tanpa margin ke dalam proses distribusinya. Cara lainnya adalah dengan meminta diskon rate dari perusahaan kurir untuk menutup biaya ongkir.

"Jadi memang diharapkan program ini tidak dilakukan supaya ada kompetisi sehat dan seimbang antar pelaku pengiriman," jelas Sugi.

Industri logistik bersifat padat karya sehingga dana yang dibutuhkan cukup besar untuk bisa memenuhi kebutuhan infrastruktur fisik maupun digital di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, adanya fenomena ongkos kirim gratis atau free ongkir dinilai membebani ongkos industri.

"Kita ingin istilah free ongkir yang sudah melekat di masyarakat bisa pelan-pelan dieliminasi. Kita ingin soal free ongkir ini jadi atensi pemerintah agar industri bisa bertumbuh dengan baik," terang Trian.

Untuk diketahui, promo ongkos kirim gratis kerap digunakan oleh perusahaan penyedia jasa pengiriman ekspres atau e-commerce untuk menarik pelanggan pada saat momen ramai tertentu, misalnya Hari Belanja Online Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper