Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Belanja Konsumen dan Pemerintah, PDB Eropa Naik 4,1 Persen di Kuartal II/2022

Produk Domestik Bruto (PDB) Eropa naik 4,1 persen pada kuartal II/2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertepuk tangan setelah pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melalui tautan video, selama sesi luar biasa tentang Ukraina di Parlemen Eropa di Brussels/The Hindustan Times
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertepuk tangan setelah pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melalui tautan video, selama sesi luar biasa tentang Ukraina di Parlemen Eropa di Brussels/The Hindustan Times

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Eropa berakselerasi lebih cepat dari proyeksi pada kuartal II/2022, ditopang oleh kenaikan belanja konsumen dan pemerintah.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (7/9/2022), Produk Domestik Bruto (PDB) Eropa naik 4,1 persen pada kuartal II/2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari proyeksi sebesar 3,9 persen namun melambat dari kuartal I/2022 sebesar 5,4 persen yoy.

Dibandingkan kuartal sebelumnya, PDB kuartal II naik 0,8 persen, lebih tinggi dari proyeksi sebesar 0,6 persen.

Sementara itu, tingkat perekrutan tenaga kerja naik 0,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (Q-to-Q) dan meningkat 2,7 persen yoy dari kuartal II/2021.

Meskipun data tersebut menandakan bahwa ekonomi zona euro berada pada pijakan yang lebih kuat dari perkiraan saat memasuki bulan-bulan musim panas, kawasan ini menghadapi melonjaknya biaya energi dan potensi kekurangan pasokan akibat perang Rusia di Ukraina.

Analis khawatir kawasan Eropa berada di ambang resesi, dengan survei bisnis menunjukkan output pabrik sudah melambat karena daya beli konsumen memburuk.

Sementara itu, Pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bersiap menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan yang berakhir Kamis (8/9/2022). Ekonom dalam survei Bloomberg memperkirakan suku bunga acuan naik 75 basis poin.

Meskipun sebagian besar pembuat kebijakan mengatakan penting untuk mengambil tindakan tegas sekarang untuk mencegah inflasi makin tinggi, yang lain memperingatkan kenaikan agresif berisiko memperburuk tekanan ekonomi di zona euro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper