Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Profil Rishi Sunak dan Liz Truss, Dua Kandidat PM Inggris

Simak Profil dan karir politik dua kandidat utama PM Inggris yang akan menggantikan Boris Johnson, Rishi Sunak dan Liz Truss.
Dua kandidat Perdana Menteri Inggris, Liz Truss dan Rishi Sunak
Dua kandidat Perdana Menteri Inggris, Liz Truss dan Rishi Sunak

Karir Politik Rishi Sunak

Awal karir politik dimulai pada Oktober 2014 ketika Sunak terpilih sebagai kandidat Richmond (Yorks) mengalahkan Wendy Morton. Pada tahun yang sama Sunak sedang menjabat sebagai kepala Unit Penelitian Black and Minority Ethnic (BME) dari pusat think tank Policy Exchange — berkontribusi menulis laporan tentang komunitas BME di Inggris.

Kemudian, Sunak terpilih menjadi anggota parlemen untuk Richmond (Yorks) pada 2015. Saat menjabat, dia mendukung Brexit di referendum keanggotaan Uni Eropa (UE) pada Juni 2016.

Pada tahun yang sama, dia menulis laporan untuk Center for Policy Studies (sebuah think tank Thatcher) yang mendukung pendirian pelabuhan bebas setelah Brexit.

Sunak pun menulis laporan yang menganjurkan penciptaan pasar obligasi ritel untuk usaha kecil dan menengah pada 2017.

Pada tahun yang sama, Sunak terpilih kembali pada pemilihan umum dengan peningkatan mayoritas sebesar 40,5 persen. Kemudian, dia berhasil menduduki posisi wakil sekretaris negara parlemen untuk pemerintah daerah dengan masa jabatan mulai Januari 2018 hingga Juli 2019.

Saat menjabat, Sunak memilih withdrawal agreement Brexit PM Theresa May pada ketiga kesempatan, dan menentang referendum kedua pada withdrawal agreement apa pun.

Kemudian ketika Boris Johnson terpilih sebagai PM pada 2019, Sunak diangkat menjadi Ketua Sekretarian Kementerian Keuangan. Pada Februari 2020, dia dipromosikan menjadi Menkeu sebagai bagian dari perombakan kabinet setelah pengunduran diri Sajid Javid pada hari yang sama.

Sebulan setelah dipromosikan, Sunak langsung berhadapan dengan anggaran pertamanya. Dia mengumumkan pengeluaran tambahan sebesar £30 miliar dan £12 miliar di antaranya dialokasikan untuk mitigasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Dia pun adalah bagian dari komite menteri kabinet yang harus memutuskan pandemi.

Kemudian, Sunak mengumumkan £330 miliar dalam bentuk dukungan darurat untuk bisnis sebagai tambahan skema cuti bagi karyawan. Ini merupakan cara pertama Pemerintah Inggris dalam menciptakan skema retensi karyawan.

Dia pun meluncurkan rencana untuk pengeluaran £30 miliar lebih lanjut yang mencakup stamp duty holiday, pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor perhotelan, skema Eat Out to Help Out, dan bonus retensi pekerjaan untuk pemilik usaha di Juli. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mendukung dan menciptakan lapangan kerja di industri perhotelan.

Skema ini juga mensubsidi £849 juta untuk makanan. Namun, sebuah studi di University of Warwick menyimpulkan bahwa skema tersebut berkontribusi pada peningkatan infeksi Covid-19 mencapai 8 hingga 17 persen.

Di sisi lain, Sunak memiliki skor kepuasan tertinggi dari setiap Kanselir Inggris sejak Denis Healey dari Partai Buruh pada April 1978 di jajak pendapat Ipsos MORI pada September 2020. Sejak Healey pada 1974, Sunak adalah kanselir pertama yang menaikkan tarif pajak perusahaan sejak itu.

Kemudian, Sunak mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada 5 Juli 2022 dan mengumumkan dirinya pada 8 Juli 2022 akan maju sebagai kandidat dalam pemilihan kepemimpinan partai Konservatif untuk menggantikan Johnson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper