Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data inflasi Agustus 2022, di mana secara bulanan terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK), sehingga Indonesia mengalami deflasi 0,21 persen.
"Secara bulanan, ini deflasi terdalam sejak September 2019, saat itu deflasi 0,27 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Kamis (2/8/2022).
Komoditas utama penyumbang deflasi adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras.
Sementara itu secara tahunan inflasi Agustus 2022 mencapai 4,69 persen dan secara tahun kalender 3,63 persen.
Adapun sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan tekanan inflasi akan terus mengalami peningkatan ke depan. Hingga akhir 2022, inflasi diperkirakan akan mendekati level 5 persen.
Lada tahun depan, Perry mengatakan tingkat inflasi juga berisiko melebihi level 4 persen, seiring dengan ketidakpastian global yang masih sangat tinggi.
Perry mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah telah memberikan arahan untuk segera melakukan langkah pengendalian inflasi pangan, dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, kerja sama antardaerah, operasi pasar, hingga menggunakan anggaran darurat di pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi.