Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 10 negara teratas kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi sepanjang Januari hingga Juli 2022 dengan total secara keseluruhan sebanyak 1.220.180 kunjungan, atau naik 1.434 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan pertumbuhan yang tinggi pada setiap negara asal wisatawan mancanegara (wisman) disebabkan oleh kondisi Indonesia yang pada tahun lalu masih dalam pandemi Covid-19.
“Secara kumulatif atau c-to-c cukup tinggi untuk Australia tumbuhnya 18.734 persen, tinggi sekali karena kondisi tahun lalu masih pandemi, Singapura juga tinggi tumbuhnya 21.820 persen, kemudian Malaysia 9.229 persen,” paparnya, Kamis (1/9/2022).
Sementara jumlah kunjungan wisman pada Juli 2022 sebanyak 477.000 kunjungan, naik 38,08 persen dari bulan sebelumnya.
Berikut daftar 10 negara dengan kunjungan wisman tertinggi sepanjang 2022:
1. Australia 202.900 kunjungan (16,6 persen)
2. Singapura 153.000 kunjungan (12,5 persen)
3. Malaysia 107.500 kunjungan (8,8 persen)
4. India 80.400 kunjungan (6,6 persen)
5. Amerika serikat 59.600 kunjungan (4,9 persen)
6. Inggris 54.900 kunjungan (4,5 persen)
7. Prancis 47.000 kunjungan (3,9 persen)
8. China 46.300 kunjungan (3,8 persen)
9. Jerman 41.200 kunjungan (3,4 persen)
10. Belanda 35.300 kunjungan (3,2 persen)
Untuk kunjungan wisman dilihat dari pintu masuk, terbanyak dari Bandara Ngurah Rai, Bali, yakni 246.442 kunjungan. Kemudian diikuti dari pintu masuk Bandara Soekarno Hatta sebanyak 119.179 kunjungan dan pintu masuk dari Batam sebanyak 56.610 kunjungan.
Selaras dengan bertambahnya jumlah kunjungan wisman, tingkat keterisian kamar hotel pun ikut meningkat. TPK hotel di Indonesia selama Juli 2022 mencapai 39,37 persen, naik tajam 20,68 poin dibandingkan dengan TPK pada Juli 2021. Jika dibandingkan dengan Juni 2021, TPK turun 0,15 poin.
Berdasarkan klasifikasi hotel bintang, hotel bintang 4 mencatat TPK tertinggi sebesar 53,74 persen.
Margo menyampaikan bahwa kenaikan tersebut menjadi kabar baik bagi dunia pariwisata dan tentunya pertanda membaiknya perekonomian.
“Ini tertinggi sejak periode awal pandemi [Covid-19], jadi ini kabar menggembirakan, karena wisatawan memberikan efek ganda yang besar dalam perekonomian, jadi dengan membaiknya pariwisata kami berharap bisa memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
