Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Harga Rumah di Jakarta Bisa Naik Meski Ada IKN Baru

99 Group Indonesia menilai kenaikan harga rumah di Jakarta dapat terjadi imbas dari pemindahan IKN ke Kaltim.
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd

Bisnis.com, JAKARTA - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara Kalimantan Timur, dinilai dapat berdampak baik terhadap bisnis properti khususnya harga rumah di Jakarta.

Vice President of Finance 99 Group Indonesia Timothy Alamsyah meyakini alih-alih takut pasar surut di Jakarta dan pindah ke IKN baru, justru Jakarta memiliki potensi yang bagus bagi pengembang dan konsumen.

"Ada ketakukan bahwa pasar properti kabur ke Kalimantan, kalau menurut saya itu bukan sesuatu yang perlu kita takutkan. Pasar properti itu sangat masif apalagi di Pulau Jawa," kata Timothy dalam paparan Indonesia Property Market Review 2022, Jumat (26/8/2022).

Dia meyakini properti merupakan kebutuhan yang akan terus tumbuh dan permintaannya dapat lebih masif di masa mendatang, seiring pertumbuhan penduduk suatu negara.

Jika IKN masuk ke pulau lain, hal ini tentunya akan berdampak pada berkurangnya keramaian di Jakarta. Dengan demikian kemacetan dan sebagainya akan ikut berkurang. Hal inilah yang dapat menggerek naik harga rumah di Jakarta.

"Justru kalau menurut saya kalu misalnya ada pemindahan ibu kota sehingga Jkarta jadi less crowded itu justru merupakan sesuatu yg bagus untuk kenaikan harga properti di Jakarta," jelasnya.

Timothy menuturkan Jakarta akan menjadi tempat yang lebih baik untuk dijadikan tempat tinggal. Hal tersebut didukung dengan polusi yang berkurang, macet berkurang, sehingga kualitas lingkungan hunian akan semakin meningkat yang diikuti dengan kenaikan harga properti Jakarta.

Di sisi lain, CEO of Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menekankan bahwa pemindahan IKN bukan berarti memindahkan Jakarta ke IKN Nusantara.

"IKN ini bukan memindahkan Jakarta ke IKN, dengan adanya IKN kita menciptakan pusat pertumbuhan baru. Bukan memindahkan Jakarta kesana, jadi artinya apakah Jakarta akan sepi? Nggak juga," ujarnya.

Menurut Ali, Jakarta dapat menjadi kota yang sepi jika pusat bisnis, pusat keuangan itu juga ikut berpindah ke IKN. Namun, saat ini Jakarta tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.

"Yang harus diperhatikan ini di dalam satu kota itu ada namanya suburbanisasi, di daerah-daerah penyanggah Jakarta yg tadinya belum siap sekarang sudah mulai sedikit dan lama-lama siap, jadi satu kota," papar Ali.

Menurutnya, fenomena suburbanisasi ini dapat membuat kota-kota sekitar Jakarta akan menumpuk. Sebelumnya, suburbanisasi terjadi karena kawasan pinggiran Jakarta dinilai memiliki nilai lahan yang lebih murah.

Suburbanisasi jadi menarik karena akan mendorong Jakarta yang lebih nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Semakin orang-orang dari Jakarta memilih kawasan di pinggiran, semakin meningkat kenyamanan di Jakarta.

"Itu sebetulnya bisa mengangkat selain bisnis di Jakarta tingkat polusi dan kenyamanan itulah yang membuat nilai tambah kawasan," tambahnya.

Lebih lanjut, Ali menilai pemindahan IKN ini cukup baik dari segi pemerataan kependudukan. Pasalnya, saat ini lebih dari 50 persen kawasan ekonomi dan penduduk Indonesia itu banyak di pulau Jawa.

"Namun memang butuh waktu, kita gak bisa bilang 5 tahun IKN jadi. Itung-itungan saya 40 tahun baru jadi. Kecuali kalau hanya memindahkan pemerintahan kesana itu 5 tahun bisa terjadi. Tapi untuk membentuk basis ekonomi disana itu butuh waktu, tapi mesti dimulai, kalau gak dimulai ya gak mungkin terjadi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper