Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSP Minta Distribusi Minyakita ke Pasar Bisa Lebih Merata

Kantor Staf Presiden mendorong Kementerian Perdagangan untuk melakukan distribusi Minyakita secara lebih merata.
Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022) - BISNIS-Indra Gunawan.
Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022) - BISNIS-Indra Gunawan.

Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk meningkatkan distribusi Minyak Goreng Kemasan Rakyat (MGKR) merek Minyakita secara merata.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Edy Priyono mengakui, Minyak Goreng Kemasan Rakyat (MGKR) Minyakita memang sudah tersedia di pasar-pasar tradisional dan modern. Hanya saja, kata dia, ketersediaannya belum merata.

“Dari empat pasar yang kami [tim Kantor Staf Presiden] datangi, Minyakita masih tersedia di tiga pasar. Jadi distribusinya masih belum merata,” ungkap Edy dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).

Menurut Edy, fakta tersebut ditemukan saat tim Kantor Staf Presiden melakukan verifikasi lapangan ketersediaan dan harga minyak goreng curah, baik Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) maupun Minyak Goreng Kemasan Rakyat (MGKR), di pasar tradisional dan modern, hari ini di kota Semarang, Jawa Tengah.

Meski sudah tersedia di pasaran, namun animo masyarakat untuk membeli Minyakita masih belum terlalu tinggi. Dia menilai, hal itu kemungkinan besar disebabkan oleh harga Minyakita lebih mahal dibandingkan dengan minyak curah biasa atau MGCR.

Di pasar tradisional, lanjut Edy, harga minyak goreng curah biasa berkisar Rp12.000 sampai Rp 13.500 per kilogram. Sementara harga Minyakita sesuai dengan HET, yakni Rp 14.000 per liter.

“Bisa jadi selisih harga ini yang membuat masyarakat masih memilih minyak goreng curah biasa. Apalagi di lapangan kami juga masih menemukan beberapa pedagang menjual Minyakita dengan harga di atas HET, yaitu empat belas ribu rupiah per liter,” jelas Edy.

Meski terjadi adanya gap harga, secara keseluruhan Edy menyebutkan bahwa harga minyak goreng curah sudah mulai normal, dan tidak terjadi kelangkaan.

Edy juga kembali menyampaikan keunggulan Minyakita. Di mana dengan kemasan yang menggunakan pillow pack atau standing pouch, Minyakita lebih higienis dan terjamin kualitas serta volumenya. Dengan kemasan tersebut tentunya juga mempermudah pendistribusian Minyakita ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

“Ini juga menyelesaikan persoalan teknis di lapangan seperti keterbatasan mobil tangki pengangkut dan tangki penampung di kalangan pedagang, yang sering membuat ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng curah tidak bisa optimal,” pungkasnya.

Pada 11 Agustus 2022 pun Kementerian Perdagangan telah mendistribusikan Minyakita tahap pertama ke wilayah Indonesia bagian timur Indonesia mencapai 1.200 ton atau setara 1,32 juta liter, dan akan terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper