Bisnis.com, JAKARTA – Vodafone Group Plc sepakat untuk melepas unit usahanya di Hungaria senilai 1,8 miliar euro (Rp26,8 triliun) termasuk utang sebagai bagian dari rencana perusahaan telekomunikasi Inggris tersebut untuk perampingan bisnis.
Dilansir Bloomberg pada Senin (22/8/2022), Vodafone menjual asetnya kepada 4iG Public Ltd. dan Corvinus Zrt, perusahaan holding milik pemerintah Hungaria.
Perusahaan menargetkan akuisisi selesai pada akhir tahun. Adapun dan VOIS, unit usaha sukungan TI dan bisnis Vodafone, tidak termasuk dalam kesepakatan tersebut.
Kombinasi dengan 4iG akan menciptakan perusahaan komunikasi seluler dan telepon tetap terbesar kedua di negara ini. “Ini akan sejalan dengan strategi pemerintah untuk menciptakan juara di sektor ICT,” kata Chief Executive Officer Vodafone Nick Read.
Kesepakatan itu sesuai dengan pola perluasan kepemilikan pemerintah dalam perekonomian di bawah pemerintahan 12 tahun Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, sambil membantu bisnis yang dekat dengan perdana menteri memperoleh aset berharga, yang mencakup bisnis di perbankan, asuransi, energi, penerbangan, telekomunikasi dan industri media.
Hungaria berencana untuk mengambil alih 49 persen saham Vodafone melalui Corvinus sementara 4iG, sebuah perusahaan IT dan telekomunikasi yang bergantung pada kontrak negara, akan mendapatkan 51 persen sisanya.
Baca Juga
Menteri Pembangunan Ekonomi Marton Nagy mengatakan Pemerintah berencana untuk melabeli aset-aset tersebut sebagai aset penting yang strategis. Ini berarti pembelian tidak akan menghadapi pengawasan peraturan. Vodafone memiliki sekitar 3 juta pelanggan seluler dan 738.000 pelanggan broadband tetap di Hungaria.
Meskipun Hongaria adalah salah satu unit Vodafone yang terbilang kecil, rencana divestasi ini menunjukkan upaya berkelanjutan Read untuk merampingkan bisnis, yang juga mencakup penjualan operasi Vodafone di Selandia Baru, Malta, dan Qatar.