Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa produsen ponsel asal Inggris, Vodafone akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 11.000 pekerjanya di seluruh dunia dalam upaya memangkas biaya operasional. Baru-baru ini, harga saham perusahaan tersebut juga sedang mengalami kemerosotan.
Pihak kepala eksekutif perusahaan, Margherita Della Valle mengatakan keputusan itu dibuat karena kinerja perusahaan tidak cukup baik. Dia menungkapkan langkah tersebut diambil untuk meningkatkan kualitas kinerja yang baik kepada pelanggan.
“Prioritas saya adalah pelanggan, kesederhanaan dan pertumbuhan. Kami akan menyederhanakan organisasi kami, menghilangkan kerumitan untuk mendapatkan kembali daya saing kami,” ujarnya seperti dilansir Metro.UK, Selasa (16/5/2023).
Dia melanjutkan bahwa Vodafone akan mengalihkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas yang diharapkan pelanggannya.
“Kami akan mengalokasikan kembali sumber daya untuk memberikan layanan berkualitas yang diharapkan pelanggan kami dan mendorong pertumbuhan lebih lanjut dari posisi unik Vodafone Business,” ucapnya.
Menurut Evening Standard, peran di kantor pusat perusahaan di Newbury, Berkshire, dan pasar lokal akan terpengaruh oleh PHK Vodafone tersebut.
Baca Juga
Harga saham Vodafone yang saat ini sedang dalam proses merger dengan Three, baru-baru ini merosot ke titik terendah dalam dua dekade.
Regulator antimonopoli, Competition and Markets Authority (CMA) akan menyelidiki potensi merger, yang akan menciptakan operator seluler terbesar di Inggris dan mengurangi jumlah jaringan di negara tersebut dari empat menjadi tiga.
Laporan pada bulan April menunjukkan kesepakatan itu hampir selesai, setelah lebih dari tujuh bulan pembicaraan antara Vodafone dan pemilik Three, CK Hutchison.