Bisnis.com, JAKARTA – Vodafone menjual aset menara telekomunikasi di Selandia Baru kepada perusahaan investasi senilai NZ$1,7 miliar (US$1,1 miliar).
Dilansir Bloomberg pada Senin (18/7/2022), bersama dengan pemegang saham Infratil dan Brookfield Asset Management, aset menara telekomunikasi pasif Vodafone akan dibeli oleh investor InfraRed Capital Partners dan Northleaf Capital Partners.
InfraRed Capital, dan Northleaf Capital akan mendirikan perusahaan patungan TowerCo yang keduanya masing-masing akan memiliki 40 persen saham, sementara Infratil akan menginvestasikan kembali dan memiliki 20 persen saham sisanya.
CEO Vodafone Jason Paris mengatakan pihaknya cukup puas dengan proses penjualan menara tersebut karena menarik banyak minat dari investor.
“Infratil, InfraRed Capital Partners, dan Northleaf Capital adalah investor luar biasa yang memiliki visi yang sama dengan kami untuk Selandia Baru dan akan membantu kami mempercepat peluncuran infrastruktur penting bagi pelanggan kami,” ungkap Paris dalam pernyataan resminya, dikutip Senin (18/7/2022).
Banyak perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia yang melepas aset pasifnya seperti menara telekomunikasi dan mencari investor strategis. Pekan lalu, pesaing Vodafone Selandia Baru, Spark, mengumumkan penjualan saham mayoritas aset menaranya kepada dana pensiun Kanada, Ontario Teachers' Pension Plan Board seharga NZ$900 juta.
Vodafone mengatakan bahwa di bawah ketentuan kesepakatan, yang tunduk pada persetujuan Kantor Investasi Luar Negeri Selandia Baru, TowerCo akan menandatangani perjanjian 20 tahun untuk menyediakan akses ke menara yang ada dan baru.
TowerCo juga akan berkomitmen untuk membangun setidaknya 390 menara tambahan selama 10 tahun ke depan. Transaksi ini diperkirakan selesai pada kuartal keempat tahun 2022.