Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Semburan Liar Gas Hidrogen, COD PLTP Sorik Marapi Molor

Kementerian ESDM menyatakan rencana commercial operation date (COD) PLTP Sorik Marapi bakal tertunda akibat insiden semburan liar gas hidrogen.
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id
Pengembangan PLTP Sorik Marapi dengan kapasitas total sebesar 240 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian dalam Program 35.000 MW maupun Program FTP 10.000 MW Tahap II. /ebtke.esdm.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana membeberkan rencana commercial operation date (COD) pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sorik Marapi dengan kapasitas daya 50 megawatt (MW) tertunda dari target yang ditetapkan pada Mei 2022.

Dadan mengatakan penundaan itu disebabkan karena insiden semburan liar atau blow out sebanyak empat kali disertai gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang berasal dari proyek yang dioperasikan PT Sorik Marapi Gheothermal Power (SMGP) selama 1 tahun terakhir.

“Unit satu 45 MW sudah selesai 1 Oktober 2019, unit dua 45 MW COD di Juli 2021 total 90 MW, untuk unit tiga ditargetkan Mei 2022 tapi tertunda dengan kejadian ini, mudah-mudahan bisa dikejar September 2022,” kata Dadan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII, Senin (22/8/2022).

Adapun wilayah kerja panas bumi (WKP) yang dikembangkan SMGP meliputi kawasan Sorik Marapi, Roburan hingga Sampuraga dengan luas mencapai 62.920 hektare (ha). Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan, potensi daya listrik yang dapat dihasilkan dari WKP itu mencapai 240 MW.

Sesuai dengan peta jalan pengembangan hingga 2030, SMGP berencana untuk melakukan COD lewat lima tahapan. COD tahap pertama hingga kedua rampung dilakukan dalam kurun waktu 1 Oktober 2019 hingga Juli 2021 dengan daya terhimpun mencapai 90 MW.

Sementara itu, COD untuk tahap ketiga ditargetkan rampung pada September 2022 dengan daya terpasang mencapai 50 MW. Sementara itu, COD untuk tahap empat dan lima dengan daya terpasang masing-masing 50 MW ditargetkan rampung pada Mei 2024.

“Untuk COD 4 dan 5 masih tahap persiapan,” kata dia.

Sebelumnya, SMGP yang merupakan pengembang pada proyek PLTP Sorik Marapi, melaporkan pada tanggal 24 April 2022, terjadi semburan liar atau blow out yang diikuti dengan keluarnya gas H2S ketika berlangsung pengeboran sumur panas bumi T-12.

Semburan liar merupakan salah satu potensi bahaya yang dapat terjadi dalam kegiatan pengeboran sehingga prosedur dan peralatan untuk pencegahannya juga harus dipersiapkan dengan baik.

PLTP Sorik Marapi mengoperasikan 2 unit pembangkit dengan kapasitas pembangkitan 90 Megawatt (MW) yang membantu meningkatkan keandalan jaringan transmisi ketenagalistrikan Sumatera Utara saat ini. Dalam rangka pengembangan PLTP Sorik Marapi Unit III, SMGP melakukan kegiatan pengeboran sumur panas bumi yang salah satunya sumur T-12 untuk penyediaan suplai uap PLTP Unit III.

Pengeboran sumur T-12 mulai dilaksanakan sejak tanggal 20 April 2022 dan direncanakan berlangsung selama 44 hari dengan target kedalaman 2.700 meter. Ketika terjadi steam kick, kedalaman sumur baru mencapai 370 meter dan belum mencapai zona reservoir sehingga memiliki kemungkinan kecil terjadinya steam kick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper