Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia diproyeksi melanjutkan tren surplus pada Juli 2022, meski tidak setinggi capaian surplus pada bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan neraca perdagangan yang tetap surplus tersebut terutama ditopang oleh kinerja ekspor yang tetap tinggi.
“Tetap akan surplus, tapi lebih kecil dibanding surplus Juni 2022,” katanya kepada Bisnis, Senin (15/8/2022).
Faisal mengatakan, harga komoditas unggulan Indonesia masih tercatat tinggi di pasar global, meski memang harga beberapa komoditas sudah mulai melemah, seperti CPO.
DI sisi lain, Faisal mengatakan kinerja impor pada Juli 2022 pun diperkirakan menguat. Hal ini sejalan dengan pemulihan permintaan di dalam negeri.
Adapun, Badan Pusat Statistik akan mengumumkan kinerja ekspor, impor, dan neraca perdagangan Indonesia pada siang ini, Senin (15/8/2022).
Pada kesempatan berbeda, Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan neraca perdagangan Indonesia Juli 2022 surplus US$3,85 miliar.
Menurutnya, harga komoditas yang tinggi tetap mendukung kinerja ekspor pada Juli 2022, meski akan melemah sejalan dengan aktivitas perdagangan global yang melambat.
“Kami memperkirakan ekspor Indonesia pada Juli 2022 akan tumbuh 23,01 persensecara tahunan atau -8,61 persen secara bulanan,” katanya.