Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Sharp Electronics baru saja merealisasikan investasi di Indonesia berupa pembangunan pabrik AC dengan nilai sebesar Rp582 miliar.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan President & Chief Executive Officer Sharp Corporation Wu Po-Hsuan didampingi Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Shinji Teraoka di Jakarta.
"Pada 24 Februari 2022 lalu, PT Sharp Electronics Indonesia telah melakukan ground breaking tanda dimulainya pembangunan pabrik AC dengan nilai sebesar Rp582 miliar,” kata Agus dalam keterangan resmi pada Minggu (14/8/2022)
Investasi tersebut diproyeksikan berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang. Sementara itu, kapasitas produksi fasilitas produksi AC tersebut direncanakan mencapai 1,2 juta unit per tahun dengan luas lahan sekitar 3,3 hektare. Per Juli 2022, progres pembangunan pabrik AC Sharp Electronics Indonesia yang merupakan bagian dari Sharp Corporation itu telah mencapai 43,55 persen.
Agus melanjutkan bahwa realisasi investasi PT SEID juga merupakan salah satu upaya dalam rangka terus mendukung pendalaman struktur di sektor industri elektronika.
“Sebagai upaya untuk mengurangi impor produk elektronika, pemerintah mendorong dilakukannya substitusi impor dan menjaga iklim usaha industri.,” tegasnya.
Baca Juga
Sejalan dengan investasi AC dari Sharp, Agus mengemukakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk elektronika, termasuk AC untuk rumah tangga. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus memacu kinerja industri AC di Indonesia. Langkah ini diyakini akan memperkuat struktur industri di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing dan mandiri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyatakan, Kemenperin serius menjaga iklim usaha untuk pelaku industri yang ingin investasi, dengan menjaga keseimbangan supply dan demand di dalam negeri, di antaranya melalui penerapan Neraca Komoditas (NK) untuk produk AC di tahun mendatang.
Dalam hal pencapaian realisasi investasi secara global, pada semester I tahun 2022, total nilai investasi nasional tercatat Rp584,6 triliun atau naik 32 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp442,8 triliun. Realisasi investasi nasional selama semester ini telah mencapai 48,7 persen dari target Rp1.200 triliun pada tahun 2022. Khusus untuk sektor industri elektronika, total nilai investasi pada semester 1 tahun 2022 adalah sebesar Rp1,19 triliun.