Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trade Expo Indonesia ke-37, Mendag Zulhas Bidik Transaksi US$10 Miliar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan optimistis transaksi di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 tahun ini mampu mencapai US$10 miliar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/7/22) pagi - BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/7/22) pagi - BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan transaksi di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 tahun ini bisa menembus US$10 miliar, melampaui perolehan tahun lalu sebesar US$6,06 miliar.

Mendag Zulhas mengatakan TEI ke-37 ini dapat menjadi geliat balik ekonomi Indonesia dan global pasca Covid-19.

“Kami optimis TEI yang diselenggarakan hybrid, tadi targetnya US$10 miliar. Insyaallah. TEI ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengunjung dan para buyer dengan melihat langsung produk-produk berkualitas yang dipamerkan dengan memanfaatkan platform digital sehingga kegiatan interaktif antara seller dan buyer berjalan lebih efisien dan efektif,” ujar Zulhas dalam pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37 yang bertema "Strengthening Global Trade for Stronger Recovery", Rabu (10/8/2022).

TEI ke-37 akan dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2022 secara offline, sementara pameran secara online akan terus berlangsung hingga 19 Desember 2022.

Zulhas mengatakan gelaran tahunan tersebut merupakan upaya menjaga momentum pasca pandemi khususnya dalam hal peningkatan perdagangan Indonesia. Dia menilai kegiatan seperti promosi, pameran, misi dagang, dan pertemuan bisnis amat penting bagi memacu perdagangan.

“Pameran itu penting. Saya tahun ’86 sudah ikut pameran. Di Asia itu saya kira paling besar ada di Guangzhou, terus di Jerman, Jepang, Amerika. Itu penting,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zulhas mengatakan Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi pasar tapi perlu menjemput pasar-pasar luar negeri. Instrumen untuk peningkatan dagang tersebut pun sudah tersedia antara lain Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Emirat Arab dan Perjanjian Ekonomi Asean pada 23 Agustus yang akan selesai diratifikasi.

“Nanti Asean mau transaksi apa saja bebas. Sementara hub kita Singapura baru juga teken perjanjian. CEPA dengan UEA yang itu bisa masuk Afrika, Asia Tengah, Eropa Timur dan Timur Tengah. Pasar besar dan baru,” jelasnya.

Zulhas berharap TEI akan menjadi agenda utama bagi seluruh buyer di mancanegara untuk mencari produk dan mitra dagang yang tepat. “TEI kami harap jadi business to business terbesar se-Asia,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper