Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah sedang mengejar investasi dengan nilai sekitar Rp200 triliun sebagai tindak lanjut atas naiknya target investasi tahun depan yang dipatok lebih dari Rp1.200 triliun.
Plt Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ignatius Warsito mengatakan target investasi tersebut dikejar agar bisa masuk ke industri petrokimia.
"Di hulu, yakni untuk industri petrokimia ada sekitar Rp200 triliun investasi yang sedang kami kejar untuk mengisi industri hulu sektor farmasi," ujarnya ketika ditemui di Serang, Selasa (9/8/2022).
Namun, Warsito tidak menjelaskan lebih jauh negara tujuan yang menjadi target untuk menanamkan modal di Industri petrokimia Tanah Air tersebut.
Nilai investasi yang sedang dikejar pemerintah di sektor petrokimia sebagai hulu industri farmasi tersebut terbilang fantastis jika dibandingkan dengan realisasi 4 tahun terakhir.
Tahun lalu, BKPM mencatat total investasi ke industri kimia dan farmasi senilai US$1,65 miliar dari mekanisme foreign direct investment (FDI). Turun dari 2020 yang berhasil meraup US$1,74 miliar.
Baca Juga
Sebelum pandemi, misalnya 2018, industri kimia dan farmasi tercatat meraup investasi senilai US$1,93 miliar dari foreign direct investment (FDI).
Terbaru, industri kimia dan farmasi merupakan sektor dengan realisasi FDI tertinggi keempat pada kuartal II/2022, yakni mencapai US$900 juta atau naik 7,9 persen secara tahunan (year-on-year).
Sepanjang semester I/2022, realisasi investasi industri kimia dan farmasi menempati peringkat kelima dengan nilai mencapai US$1,8 miliar. Atau, naik 8,1 persen secara tahunan.