Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih akan mengkaji tarif Kereta Cepat Jakarta–Bandung yang akan ditetapkan sebesar Rp250.000 sampai dengan Rp350.000 per penumpang sekali jalan.
Adapun, kisaran tarif akan disesuaikan dengan kelas pelayanan yang terbagi pada delapan rangkaian kereta untuk total kapasitas 601 pelanggan. Kelas layanan yang ada terbagi menjadi VIP Class untuk 18 pelanggan, First Class 28 pelanggan, dan Second Class 555 pelanggan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan pengerjaan proyek Kereta Cepat juga saat ini masih terus berjalan dengan progres investasi sudah mencapai 85 persen, sementara itu progres fisik mencapai 76 persen.
"Kami sebagai leading consortium proyek, menyebut saat ini besaran tarif antara Rp250.000-Rp350.000 masih terus dikaji dari berbagai aspek," katanya melalui siaran pers, Rabu (3/8/2022).
Kereta Cepat nantinya akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 kilometer dan berhenti di empat stasiun yakni Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Di sisi lain, kecepatan maksimal yang dapat ditempuh Kereta Cepat Jakarta–Bandung yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh antara dua kota atau sebaliknya yakni 36–45 menit saja.
Baca Juga
Joni mengatakan rancangan kereta cepat berjenis KCIC400AF terinspirasi dari satwa khas Indonesia yaitu komodo, dengan warna dominan merah dan putih. Pada bagian interiornya, seperti di kursi terdapat sentuhan motif mega mendung khas Cirebon karena sebagian besar lintasan KCJB melintasi wilayah Jawa Barat.
Sebelum target operasi pada 2023, KAI melalui PT Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) terus mendorong agar tes dinamis Kereta Cepat dapat dilakukan pada November 2022, bertepatan dengan perhelatan acara Presidensi G20.
Untuk diketahui, percepatan proyek akan dibantu dengan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2022 sebesar Rp4,1 triliun, yang diusulkan KAI serta telah disetujui Komisi VI DPRI RI. PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
Joni menegaskan bahwa dukungan PMN sangat penting bagi KAI untuk menjalankan penugasan dari pemerintah yaitu menyelesaikan proyek KCJB melalui KCIC, di tengah tantangan yang masih dilalui yakni pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.
"KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini," kata Joni.
KAI menyebut akan terus berkordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut. KAI akan mengelola PMN tersebut dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu.
Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN. Dengan adanya layanan kereta api cepat tersebut, diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di stasiun-stasiun pemberhentian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel