Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! China Minta RI Tanggung Biaya Kereta Cepat yang Bengkak

China meminta Indonesia untuk ikut turun tangan membiayai cost overrun atau biaya bengkak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mendorong penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sambil memikirkan pembayaran biaya yang bengkak (cost overrun).

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini merupakan proyek investasi antara konsorsium Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), serta didanai oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB).

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo persoalan cost overrun proyek kereta cepat masih terus dibahas. Pasalnya, CDB meminta Indonesia ikut turun tangan membiayai cost overrun proyek Kereta Cepat.

Kemenko Perekonomian menyebut bahwa Indonesia diminta untuk ikut turun tangan membiayai cost overrun yang diidentifikasi sebesar US$1,176 miliar atau setara dengan Rp16,8 triliun sesuai temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Tentang cost overrun ini setahu saya masih dibahas karena ada permintaan cost overrun ini agar dicover oleh pemerintah Indonesia. Terkait hal ini, teman-teman dari Kemenkeu baru membahas yang merupakan bagian kewajiban kita untuk kontribusi dalam pembangunan," kata Wahyu dalam keterangan pers, Selasa (26/7/2022).

Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia (Persero) belum lama ini disetujui untuk mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4,1 triliun untuk pendanaan cost overrun Proyek Kereta Cepat. BUMN transportasi itu merupakan leading consortium BUMN Indonesia yakni PT PSBI, yang kepemilikan sahamnya di KCIC mencapai 60 persen.

Adapun, saat ini pemerintah masih menargetkan Kereta Cepat bisa meluncur pada 2023. PSN bidang perkeretaapian itu ingin dipamerkan ke Presiden RRT Xi Jinping pada perhelatan G20 akhir tahun ini.

Wahyu menyebut konstruksi proyek Kereta Cepat sudah sebagian besar selesai. Saat ini, kontraktor masih fokus untuk mengerjakan depo dan stasiun.

"Aplagi kereta cepat ini dijadikan salah satu tujuan dari kunjungan Presiden China saat kunjungan G20. Jadi, memang kereta cepat pernah kami tinjau dan lihat, konstruksinya sebagian besar selesai," ujarnya.

Wahyu menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung segera dioperasikan tahun depan, secara spesifik pada Juni 2023.

"Komitmen dari pemerintah Indonesia bahwa kereta cepat ini harus segera dioperasikan. Mudah-mudahan di tahun 2023," ungkapnya.

Sementara itu, menanggapi permintaan China agar Indonesia mengambil bagian untuk membayar cost overrun, Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Alia Karenina mengatakan bahwa masih akan dilakukan pembahasan terkait permintaan Indonesia ikut menanggung cost overrun proyek kereta cepat.

“Permintaan ini tidak serta merta langsung disetujui pemerintah dan masih akan dilakukan pembahasan untuk memastikan jika memang pemerintah turut menanggung beban cost over run, maka itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujar Alia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper