Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di atas 5 persen pada kuartal II/2022 atau lebih tinggi dari kuartal I/2022 yakni 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Ramalan pertumbuhan ekonomi tersebut disampaikan Sri Mulyani dan Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2022 yang dipantau secara virtual pada Senin (1/8/2022).
Sri Mulyani menilai, outlookgross domestic product (GDP) kuartal II/2022 masih positif lantaran konsumsi tercatat sangat kuat. Oleh karena itu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 akan meningkat dari kuartal I/2022.
"Kuartal II/2022 masih akan tumbuh di atas 5 persen terutama kuartal I/2022 waktu itu 5,01 persen, kita memperkirakan kuartal II/2022 juga akan bertahan di atas 5 persen," kata bendahara negara tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh bos BI. Perry memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 dapat mencapai 5,05 persen.
Perkiraan tersebut datang setelah mempertimbnagkan inflasi inti yang masih rendah dan pertumbuhan ekonomi yang sedang meningkat, meskipun pertumbuhan ekonomi belum pulih sepenuhnya.
Baca Juga
Kendati demikian, dia memprediksi konsumsi akan semakin meningkat lantaran konsumsi swasta mulai naik di bulan Ramadan sehingga menurutnya momentum tersebut perlu dijaga. "Ini yang perlu dijaga untuk momentum pertumbuhan ekonomi," ujarnya.