Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 dapat berada di atas 5 persen dan naik dari capaian kuartal I/2022. Tingginya konsumsi domestik menjadi alasan optimisme terhadap kinerja perekonomian.
Sri Mulyani, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), menjelaskan bahwa pihaknya meyakini di tengah tekanan ekonomi global, Indonesia mampu menjaga tren pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Dia pun meyakini hal serupa akan terjadi pada realisasi kuartal II/2022.
"Kuartal II/2021 pertumbuhan ekonominya di atas 7 persen, baseline yang cukup tinggi. Kami memperkirakan kuartal II/2022 ini akan di atas 5 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (1/8/2022).
Dia memaparkan bahwa pada kuartal I/2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01 persen. Sri Mulyani meyakini bahwa kinerja kuartal II/2022 akan melebihi capaian kuartal sebelumnya, meskipun tidak menyebutkan berapa angka pastinya.
Optimisme Sri Mulyani berasal dari masih tingginya tingkat konsumsi dalam negeri, yang berkontribusi hingga 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kepercayaan masyarakat yang tercermin dari konsumsi terjaga sejak bulan Ramadan, hari raya Idul Fitri, hingga saat ini.
Dia menyebut bahwa kinerja investasi pada kuartal II/2022 cukup baik dan berpotensi tumbuh dari kuartal sebelumnya. Lalu, kinerja ekspor terus mengalami peningkatan sehingga akan menopang pertumbuhan ekonomi kuartal II/2022.
Baca Juga
"Kuartal II/2022 akan bertahan di atas 5 persen," tegasnya.