Bisnis.com, JAKARTA – Industri penerbangan bisa melakukan penghematan bahan bakar jika menggunakan mobil listrik saat melakukan parkir pesawat.
Industri penerbangan di Indonesia masih minim menggunakan kendaran listrik. Padahal jika beralih ke energi ramah lingkungan, bisa melakukan penghematan yang cukup signifikan.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Andi Fahrurozzi mengatakan bahwa dalam dunia aviasi, ada kendaraan yang khusus memarkirkan pesawat, yaitu push back car (PBC). Alat tersebut saat ini tengah dikembangkan menjadi menggunakan tenaga listrik.
“Tujuannya adalah hemat bahan bakar. Gas emisi itu penyumbang terbesar adalah dari aviasi baik dari pesawat itu sendiri maupun pendukungnya,” katanya di Jakarta, Rabu (28/7/2022).
Andi menjelaskan bahwa rata-rata mesin PBC antara 4.000 cc sampai 6.000 cc. Selain boros bahan bakar, kendaraan tersebut juga berat.
Berdasarkan hitungannya, industri aviasi yang beralih ke energi listrik cukup membutuhkan 6,5 persen biaya operasional dari yang dibutuhkan PBC diesel dalam waktu lima tahun.
Baca Juga
Begitu pula dengan biaya material yang hanya 19,2 persen, pergudangan 33,3 persen, dan servis mesin 67,7 persen.
“Itu penghematan yang bisa dilakukan apabila kita beralih ke kendaraan listrik,” jelasnya.
Meski terlihat keuntungannya, Andi menjelaskan industri aviasi di Indonesia masih sedikit pemanfaatan kendaraan listrik. Padahal di global tengah beralih ke sana.
“Ke depannya kita juga akan gunakan di Indonesia. Di internal kami yang akan digunakan adalah di warehouse, material handling, dan forklift. Kalau forklift kami sudah menggunakannya,” terang Andi.