Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya sedang memproses pinjaman sebesar 43,6 miliar yen untuk menyelesaikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Aceh, Indonesia.
Kishida mengatakan pinjaman tersebut merupakan salah satu program kerja sama di bidang infrastruktur antara kedua negara tersebut.
"Saya telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Jepang sedang dalam memproses pinjaman yen sebesar kurang lebih 43,6 miliar yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan juga untuk perampungan PLTA Peusangan," ujar Kishida pada keterangan pers dengan Presiden Joko Widodo di Tokyo, dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden RI, Rabu (27/7/2022).
Berdasarkan catatan Bisnis, PLTA yang berada di Aceh Tengah itu ditargetkan bisa mendistribusikan energi bagi daerah sekitar pada 2023. PLTA itu mampu menghasilkan listrik sebesar 88 megawatt.
Selain itu, Kishida turut mengonfirmasi kepada Jokowi terkait dengan mendorong kerja sama yang lebih erat untuk mewujudkan komunitas emisi nol Asia. Kerja sama tersebut meliputi bidang dekarbonisasi dan energi.
Pria yang memimpin Partai Liberal Demokratik sejak 2021 ini juga menyampaikan bahwa banyak perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia, pada sektor energi, otomotif, keamanan pangan, dan perkembangan perusahaan rintisan (startup).
Baca Juga
"Kami mengonfirmasi untuk bekerja sama lebih lanjut," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Preside Jokowi juga meminta agar Jepang mempercepat penyelesaian sejumlah proyek seperti perluasan Pelabuhan Patimban sekaligus Jalan Tol Akses Patimban, kawasan industri di Papua Barat, proyek MRT Fase lanjutan, dan komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela.
"Saya menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia dan sangat menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, dan mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang," tutup Jokowi.