Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf Targetkan Lifting Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2030

Wapres Ma'ruf Amin mendukung upaya Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk mewujudkan target lifting minyak 1 juta barel per hari.
Wakil Presiden Maruf Amin mendukung upaya Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk mewujudkan target lifting minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 juta standar kaki kubik pada 2030. / Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin mendukung upaya Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk mewujudkan target lifting minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 juta standar kaki kubik pada 2030. / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menyampaikan industri minyak dan gas (migas) memiliki peranan strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Menurutnya, peran migas tidak hanya sebagai sumber energi, bahan baku industri, ataupun sumber penerimaan negara.

“Migas juga menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional yang menciptakan multiplier effect bagi lingkungan sekitar serta sektor usaha lainnya,” kata Ma'ruf dalam acara Forum Kapasitas Nasional II Tahun 2022 di JCC Senayan, Rabu (27/7/2022).

Berdasarkan laporan pengadaan 2020 hingga Maret 2022, industri migas telah berkontribusi sebesar Rp143,6 triliun terhadap bidang usaha industri lainnya, seperti kontribusi pada industri penunjang migas, sektor ketenagakerjaan, usaha menengah/usaha kecil, transportasi, pariwisata, kesehatan, dan lain sebagainya.

Ma’ruf melanjutkan, kontribusi industri migas terhadap industri lainnya akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas nasional, karena untuk meningkatkan kapasitas nasional di sektor migas dan sektor lainnya, pemanfaatan komponen dalam negeri pada industri migas harus makin dioptimalkan.

“Saya menyampaikan apresiasi atas kontribusi industri hulu migas bagi penerimaan negara yang hingga bulan Juni 2022 tercatat telah mencapai US$9,7 miliar atau sekitar 97 persen dari target APBN 2022,” tuturnya.

Adapun, dari sisi neraca perdagangan pada Januari-Juni 2022, secara keseluruhan tercatat surplus mencapai US$24,8 miliar atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan capaian semester pertama 2021 sebesar US$11,8 miliar.

Meskipun perlu dicatat bahwa surplus tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas, sedangkan neraca perdagangan migas masih tercatat defisit, khususnya pada Mei hingga Juni 2022 akibat kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan ekspor migas.

Ma’ruf menyampaikan bahwa Indonesia tentunya masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengembalikan kemandirian sektor energi.

Bahkan, menurutnya peningkatan produksi migas harus terus diupayakan bersama, agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga, tentunya dengan mengedepankan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.

Terlebih saat ini, menurutnya Indonesia menghadapi kondisi pasokan energi dunia yang tidak normal, krisis iklim, perang, maupun ancaman stagflasi yang dikhawatirkan menghambat upaya pemulihan ekonomi global.

Oleh karena itu, dia mengaku sangat mendukung upaya Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk mewujudkan target lifting minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 juta standar kaki kubik pada 2030.

"Tentunya target ini merupakan suatu ikhtiar mulia untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri, sekaligus mengurangi current account defisit (CAD) pada sektor migas. Di samping itu, realisasi investasi sektor hulu migas tahun ini memang belum optimal,” ujarnya.

Berdasarkan data SKK Migas, hingga semester I 2022 realisasi investasi sektor hulu migas baru mencapai US$4,8 miliar atau 36 persen dari target investasi tahun ini sebesar US$13,2 miliar.

Ma’ruf melanjutkan, untuk mendorong peningkatan investasi hulu migas, dirinya meminta agar Menteri ESDM dan juga Menteri Investasi merumuskan langkah-langkah yang dapat memberikan daya tarik fiskal bagi investor. Penyebabnya, harga minyak dunia sudah menyentuh US$117 per barel dan harga gas US$90 per MMBTU, sehingga saat ini merupakan momentum terbaik untuk menarik investasi asing di hulu migas.

Dia menegaskan, apabila ada perizinan yang menghambat, agar dipangkas. Hal ini dikarenakan, peningkatan investasi dan kegiatan hulu migas memiliki peran penting agar aktivitas perekonomian di sektor migas dan berbagai sektor lain dapat kembali berjalan dengan normal.

“Selain itu, saya juga meminta semua pihak untuk bersinergi dalam peningkatan produksi dalam negeri melalui berbagai dukungan seperti pendanaan, peningkatan kapasitas teknologi dan kualitas tenaga kerja, percepatan proses sertifikasi, maupun berbagai aturan yang mendukung peningkatan produksi dalam negeri,” ujarnya.

Adapun, beberapa program yang sudah dijalankan dalam industri hulu migas termasuk business match making antara penyedia barang dan jasa, KKKS, dan UMKM agar terus dilakukan untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pemanfaatan produk dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper